Fenomena tersebut di amati sebuah studi 2018 bahwa cuaca luar angkasa menyimpulkan bahwa ledakan itu adalah badai matahari yang sangat besar.
Ada pula saat arus membanjiri jaringan listrik, dapat meledakkan trafo.
Saat satu trafo rusak tidak akan menyebabkan banyak masalah, namun badai geomagnetik besar menuju bumi yang kemungkinan akan memicu aurora hingga ke ekuator.
Hal ini dapat menyebabkan beberapa trafo meledak sekaligus atau merobohkan seluruh jaringan.
Sebagai informasi, badai matahari terparah terjadi pada 1859.
Saat itu manusia tidak bergantung pada listrik, maka satu-satunya hal yang hancur adalah saluran telegraf.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)