Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Tanah Merah RW 09 Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara bernama Rizal mengungkapkan bahwa dirinya tidak memikirkan harta benda saat menyelamatkan diri ketika Depo Pertamina Plumpang terbakar.
Rizal melanjutkan bahwa kejadian diawali dengan hujan dan petir yang begitu besar.
"Sudah habis petir itu, lalu ada orang-orang lari teriak kebakaran-kebakaran, kirain saya, rumah kebakaran. Saya lari, semuanya orang panik. Semuanya lari, habis itu ada asap yang terlalu nyengat ke hidung. Saya sudah pakai masker tetap tembus juga," cerita Rizal di RPTRA Depo Pertamina Plumpang, Jakut, Minggu (5/3/2023).
Rizal mengungkapkan bahwa bau gas tersebut sangatlah kuat.
"Bau gas kuat sekali, mau nahan-nahan nggak bisa karena pusing terlalu menyengat. Ada yang keluar darah dari hidungnya, pada luka, yang keluar darah juga tetap maksa untuk mengambil barangnya ke rumahnya, tetapi sudah tidak sempat," cerita Rizal.
Baca juga: Total 3 Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Teridentifikasi
Bapak dari satu anak ini mengungkapkan juga bahwa dirinya tidak sempat menyelamatkan barang-barang.
"Nggak hanya ini saja (Pakaian) alhamdulilah ini dikasih tadi (Sarung) sudah tiga hari nggak salat. Nggak salat satu hari ibaratnya satu tahun kalau tiga hari berapa gitu aja," tegasnya.
Rizal bercerita bahwa harta bisa dicari tapi nyawa tidak. Maka dari itu ia bersyukur keluarganya bisa selamat dari musibah kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara.
"Saat kejadian saya kabur, bawa ini aja (Pakaian). Khawatir sama anak, masalah barang saya nggak khawatir yang penting keluarga selamat udah itu saja. Kalau barang-barang bisa cari, uang bisa cari tapi kalau nyawa tidak bisa dicari," tutupnya.