Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Witjaksono Foundation menyampaikan duka yang mendalam bagi masyarakat yang menjadi korban tragedi kebaran Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara.
Pendiri dan Pembina Witjaksono Foundation, Witjaksono berharap semua pihak dapat melakukan evaluasi, mengingat peristiwa ini bukan yang pertama terjadi Plumpang.
"Kami mendoakan untuk para korban, baik yang meninggal dunia, luka maupun keluarga dari para korban tersebut," katanya dalam keterangan tertulis Senin (6/3/2023).
"Saya berharap untuk kedepannya peristiwa ini dijadikan pelajaran bagi kita semua. Relokasi depo atau penduduk adalah pilihan yang harus segera diambil, harus menunggu korban berapa lagi? 2009 dan hari ini sudah lebih dari cukup," lanjut Ketua Umum Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama.
Sementara itu, setelah mendapat kabar terjadinya kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Witjaksono Foundation langsung melakukan koordinasi dan persiapan untuk turut membantu korban dilokasi, melalui relawan yang bertempat tinggal relatif tidak jauh dari lokasi langsung bergerak.
Baca juga: RS Polri: DNA Seluruh Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih Bisa Diperiksa
Setelah kebakaran, tim Witjaksono Foundation menjadi salah satu yang pertama masuk ke lokasi dengan membawa bantuan berupa makanan yang diperuntukan bagi warga terdampak, petugas dan warga lain yang membantu para korban dilokasi.
M. Anshori, relawan Witjaksono Foundation yang pertama mencapai lokasi kebakaran menuturkan bahwa masyarakat memerlukan bahan-bahan pokok tepat pasca kejadian terjadi,
"Saya berada di titik lokasi di mana tadi malam terjadi kebakaran disini (Plumpang). Kami bersama Witjaksono Foundation hadir untuk masyarakat, kami membawakan makanan untuk pagi ini dan siang nanti di beberapa titik posko, namun memang terlihat bahwa masyarakat masih sangat membutuhkan bantuan lain di sini," tandasnya.