Selain itu, pameran ini juga diikuti oleh anggota Citrus Studio seperti Abdul J Nugroho, Imantopo Dipo, Wahyu Dwi Ramadhan, Sinta Dewi Atika, Nabila Rahma, Rd. M. Taufik H, dan Roihan Ahmad M. Masing-masing seniman membawa beragam perspektif dalam meresponS tema.
Adapun bentuk maupun ciri khas tiap seniman juga membawa warna tersendiri dalam pameran kali ini.
Selain eksibisi karya keramik, pada pameran Black Symptoms #2 : Aksi Reaksi juga terdapat berbagai rangkaian acara seperti opening ceremony yang diisi pertunjukan musik dan pembacaan puisi.
Opening pameran dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 pukul 19.00 WIB, dipandu oleh Mela sebagai master of ceremony.
Pada hari berikutnya, terdapat artist talk.
Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Menggeliat Pasca Pandemi, Angin Segar Bagi Industri Keramik
Artist talk dilakukan pada Kamis, 9 Maret 2023 dengan topik pembahasan seputar pembakaran reduksi pada keramik.
Rangkaian acara berikutnya adalah workshop yang dilaksanakan pada hari Minggu 12 Maret 2023 dengan materi percobaan pembakaran raku.
Pembakaran Raku adalah salah satu teknik pembakaran yang berasal dari Jepang.
Teknik pembakaran ini juga termasuk ke dalam pembakaran reduksi yang bisa menghasilkan gejala hitam.
Pembakaran Raku dilakukan dengan cara mengeluarkan barang keramik pada suhu tinggi (900 – 1000C) dan memasukkannya kedalam benda organik seperti serbuk gergaji atau sekam padi.
Workshop Raku Firing dilaksanakan dengan jumlah peserta 10 orang dan tidak dipungut biaya.
Tujuan dari diadakan workshop ini adalah untuk mengenalkan salah satu jenis pembakaran reduksi yang bisa menghasilkan efek unik pada keramik.
Di samping dari berbagai rangkaian acara, pameran karya keramik tetap berlangsung selama tujuh hari dari tanggal 8 Maret 2023 hingga 14 Maret 2023, di ruang pamer Bentara Budaya Yogyakarta.
(Tribunnews.com)