TRIBUNNEWS.COM - Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengungkapkan pihaknya telah menerima laporan sebanyak 750 orang yang mengklaim menjadi korban robot trading ATG dengan tersangka crazy rich Surabaya, Wahyu Kenzo alias WSG.
Budi mengungkapkan jumlah tersebut diketahui dari laporan warga yang mengklaim menjadi korban melalui hotline yang dibuka oleh Polda Jatim.
Laporan masuk ke Polda Jatim setelah adanya konpres yang disampaikan Kapolda Jatim, Irjen Toni Harmanto.
"Adanya rilis yang dipimpin oleh Bapak Kapolda Jawa Timur hari Rabu 8 Maret 2023, kami membuka suatu layanan hotline hingga pukul 15.00 WIB ini per tanggal 10 Maret 2023, sudah ada 750 warga masyarakat yang mengklaim bahwa dia sebagai korban, tertipu dan lain-lain," ujarnya dalam wawancara bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, Jumat (10/3/2023) di YouTube Tribunnews.
Budi mengatakan 750 orang yang melapor tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera, hingga Kalimantan.
Melihat banyaknya laporan dari berbagai daerah ini, Budi menjelaskan akan bekerjasama dengan Bareskrim Polri serta Polda di daerah lain.
Baca juga: Update Penipuan Rp 9 Miliar Crazy Rich Wahyu Kenzo: Mobil BMW Orange Disita, Istri Bakal Diperiksa
Di sisi lain, Budi mengatakan, berdasarkan penyelidikan sementara yang dilakukan serta keterangan tersangka, Wahyu Kenzo disebut telah mengantongi keuntungan sebesar Rp 9 triliun dari robot trading tersebut.
Namun, lanjutnya, keterangan dari Wahyu Kenzo menyebut telah melakukan pembayaran atau withdraw robot trading ATG itu sebesar Rp 11 triliun.
Kendati demikian, Budi masih menyelidiki pihak yang memperoleh pembayaran dari Wahyu Kenzo apakah dilakukan kepada member atau orang lain di luar anggota.
"Dari tahun 2020 sampai sekarang, sudah menerima dan memutarkan Rp 9 triliun uang dari para korban."
"Tapi menurut keterangan dari tersangka, sudah mengeluarkan withdraw Rp 11 triliun. Nah withdraw ini kemana, kan harus ditelusuri apakah kepada korban atau kepada orang-orang yang tidak menjadi korban yaitu dari orang-orang yang hanya menerima keuntungan tanpa investasi," tutur Budi.
Kronologi Penangkapan
Pada kesempatan yang sama, Budi membeberkan kronologi penangkapan terhadap Wahyu Kenzo.
Ia mengatakan penangkapan berawal dari laporan masyarakat yang mengaku menjadi korban robot trading ATG pada awal 2022.
Baca juga: Tangkap Wahyu Kenzo Tersangka Penipuan Investasi ATG, Polresta Malang Kota Banjir Karangan Bunga