TRIBUNNEWS.COM - Aktivitas Gunung Merapi cenderung menurun, meski Senin (13/3/2023) pagi tadi sekira pukul 05.23 WIB, terjadi awan panas guguran.
Mengutip Kompas Tv, adapun awan panas guguran tersebut mengarah ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur 1.200 meter.
Sementara itu, pada saat kejadian, angin mengarah ke Utara.
Sehingga, abu vulkanik akibat awan panas guguran Senin pagi tadi, tidak mengarah ke arah Magelang.
Meskipun aktivitas Gunung Merapi cenderung menurun, namun status Merapi sampai saat ini masih dalam level siaga atau level 3
Kendati demikian, warga belum diminta untuk mengungsi.
Baca juga: Gunung Merapi Sudah Luncurkan 60 Kali APG dalam 3 Hari, Warga Diminta Waspada Munculnya Banjir Lahar
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menetapkan jarah aman untuk sisi barat daya yakni sejauh 7 km dari puncak Gunung Merapi.
Sementara dari segala sisi, BPPTKG menetapkan jarak aman 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Artinya jarak di luar jarak tersebut masih aman.
Warga di luar radius jarak tersebut hingga kini masih diperbolehkan untuk melakukan aktivitas.
Namun, bagi warga yang ingin mengungsi, pemerintah telah menyiapkan desa bersaudara untuk desa penyangga.
Desa penyangga artinya desa yang berada di lereng Gunung Merapi yang berada di zona berbahaya.
Lalu desa bersaudara adalah tempat berlindung atau mengungsi dari untuk desa penyangga.
Mengutip magma.esdm.go.id, hari ini Gunung Merapi terlihat jelas karena cuaca cerah.
Baca juga: Gunung Merapi Masih Luncurkan Awan Panas Guguran, Status Siaga, Masyarakat Belum Diminta Mengungsi