Hal ini dilakukan demi menjaga nama baik institusi.
Sebab, postingan guru SMK itu bisa saja dilihat dan ditiru oleh murid-murid.
"Mungkin karena yang melakukannya posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik insitusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan," tulis Emil.
Terakhir, Ridwan Kamil memberi saran agar masyarakat selalu bijak dalam menggunakan media sosial.
Termasuk sudah menjadi kewajiban orangtua, guru, dan pemimpin untuk saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran.
"Apapun itu, di era medsos tanpa sensor ini, Kewajiban kita para orangtua, guru dan pemimpin untuk terus saling nasehat-menasehati dalam kabaikan, kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos."
"Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia," kata Emil.
Duduk Perkara Kritikan Guru SMK pada Ridwan Kamil
Masalah ini bermula saat Ridwan Kamil mengunggah video dirinya yang memberikan apreasiasi pada siswa di Tasikmalaya yang patungan membeli sepatu untuk teman sekelasnya.
Dalam video itu, Ridwan Kamil memakai jas kuning saat melakukan zoom dengan para siswa tersebut.
Adapun warna kuning identik dengan Partai Golkar yang kini Ridwan Kamil menjadi kader partai tersebut.
Seorang netizen dengan akun @sabilfadhillah lantas mempertanyakan hal tersebut.
"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???? (Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur atau kader partai atau pribadi)", tulis Sabil.
Komentar Sabil lalu dibalas Ridwan Kamil.
"@sabilfadhillah ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana)?" jawab Ridwan Kamil.
Tak hanya dibalas, komentar @sabilfadhillah bahkan sempat di-pin oleh Ridwan Kamil yang membuatnya banjir komentar termasuk cacian.
Imbasnya, pemilik akun @sabilfadhillah yang diketahui bernama Muhammad Sabil Fadilah dipecat dari dua sekolah tempatnya mengajar di Cirebon.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)