TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS, Mulyanto, meminta Pertamina mengedepankan aspek kemaslahatan atau kebaikan warga dalam menata ulang fasilitas pengolahan dan penyimpanan BBM dalam skala besar.
Menurutnya, Pertamina perlu memperhatikan keseimbangan aspek bisnis, teknis dan sosial dalam membangun semua fasilitas usaha termasuk di Depo BBM Plumpang yang belum lama ini terbakar.
Selain itu, Pertamina diminta mempertimbangkan saran Wakil Presiden Maruf Amin untuk merelokasi sebagian Depo BBM Plumpang ke kawasan milik Pelindo.
Upaya tersebut sangat baik untuk mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa apabila ada masalah di tempat penampungan BBM.
“Pertimbangan penting bagi penanganan permanen pasca kebakaran depo Pertamina Plumpang adalah soal kemaslahatan warga. Bukan sekedar pertimbangan teknis-ekonomis bisnis Pertamina semata,” kata Mulyanto kepada wartawan Jumat (17/3/2023).
Pertimbangan sosial dan lingkungan, imbuhnya, menjadi sangat penting yang secara komprehensif harus terintegrasi dengan pertimbangan aspek teknis-ekonomis. Trend globalnya seperti itu.
“Good corporate governance sekarang ini dilihat bukan hanya secara sempit sebatas proses bisnis perusahaan semata tetapi lebih luas lagi mencakup juga tanggung jawab perusahaan terhadap dampak lingkungan sosial dan lingkungan alami di sekitarnya,” ucap Mulyanto.
Karena itu, menurut Mulyanto, orientasi Pertamina dalam penyelesaian permanen Depo Plumpang ini haruslah juga mempertimbangkan pada kemaslahatan warga tersebut. Jadi bukan sekedar pendekatan main gusur paksa rumah warga saja.
“Usul Wapres agar Pertamina merelokasi sebagian fasilitas depo Plumpang ke areal Pelindo sudah cukup tepat. Karena tidak mungkin fasilitas negara yang vital ini ada di lingkungan pemukiman yang padat tersebut. Ini akan berisiko bagi penduduk dan juga sulit bagi Pertamina untuk melakukan upaya pengembangan fasilitas depo ke depannya,” ujar Mulyanto.
Di sisi lain, kata Mulyanto, dalam jangka pendek, untuk memberikan jaminan bagi keselamatan warga atas operasi depo Pertamina ini maka sangat penting dan mendesak untuk dibangun zona penyangga (buffer zone) yang memberikan jarak atau penyangga antara fasilitas depo dengan pemukiman penduduk.
“Jangan sampai musibah yang menelan korban cukup banyak ini terulang kembali di masa depan,” kata Mulyanto.
Baca juga: Dirut Pertamina Sebut Depo Plumpang Tak Mungkin Dipindahkan, Ini Penjelasannya
Karenanya Mulyanto mendesak Pertamina untuk segera menyiapkan konsep dan merealisasikan zona penyangga ini secepatnya.
“Selama keluarga yang rumahnya terbakar masih mengontrak diharapkan zona penyangga ini telah direalisasikan secara seksama, dialogis, serta menguntungkan warga,” pungkas Mulyanto.