Meski begitu, Megawati tak mempermasalahkan pihak yang melakukan unjuk rasa.
Hanya saja, dia menyayangkan aksi unjuk rasa lantaran dapat menghamburkan uang.
"Katanya 'ibu namanya demokrasi orang boleh dong demo,' yes, tetapi enggak begini caranya. Karena sudah buang duit," ucapnya.
Megawati pun memberi contoh, salah satu perwakilan kepala desa yang datang jauh ke Jakarta.
Megawati berkata, akomodasi ke Jakarta membutuhkan ongkos yang tak sedikit.
"Ngapain? Udah kerja baik-baik," terang Megawati.
Dalam kesempatan itu Megawati juga sempat menyinggung kebiasaan para calon kepala desa (kades) pada masa pemilihan.
Menurut Megawati, para calon kepala desa kerap bersekutu dengan bandar-bandar untuk menyokongnya.
Baca juga: Megawati: Ngapain Hari Gini Masih Demo? Suruh Aja Pejabat Datang Menghadap
Hal itu kata Megawati merupakan hasil temuan dirinya yang sering blusukan ke desa-desa.
"Kalau lagi mau ada pemilihan ibu suka nongkrong, pengin tahu," ujar Megawati.
Dia kemudian memberikan contoh temuan blusukannya ke desa-desa.
Kala itu kata Megawati, terdapat tiga calon kepala desa.
Masyarakat di desa itu secara gamblang menyebutkan nama calon yang mereka senangi.
Namun, mereka tidak dapat memilih calon yang disenangi tersebut, lantaran ada calon lain yang dibekingi bandar yang bergelimang harta.