News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Raya Nyepi

Fungsi Ogoh-ogoh dalam Perayaan Hari Raya Nyepi, Representasi Bhuta Kala yang Dibakar setelah Pawai

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemuda mengarak ogoh-ogoh sebagai simbol sifat buruk dalam pawai ogoh-ogoh 2017 menjelang Nyepi tahun Caka 1939 desa Tegalalang, Gianyar, Bali, Minggu (26/3/2017). Berikut ini fungsi ogoh-ogoh dalam perayaan Hari Raya Nyepi.

Urutan Ritual Hari Raya Nyepi

Berikut ini urutannya, yang dirangkum dari Kemenparekraf.

1. Upacara Melasti

Upacara Melasti mengawali perayaan Nyepi di Bali.

Upacara ini bertujuan untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan Nyepi.

Biasanya, upacara Melasti dilakukan di pura yang berada di dekat laut.

Proses ini berlangsung tiga atau empat hari sebelum ritual Nyepi diadakan.

2. Tawur Kesanga

Setelah upacara Melasti, umat Hindu di Bali melakukan Tawur Kesanga atau Mecaru.

Tradisi ini biasanya dilaksanakan H-1 sebelum perayaan Nyepi.

Tawur Kesanga identik dengan pawai festival ogoh-ogoh.

Bagi masyarakat Hindu Bali, ogoh-ogoh merupakan penggambaran dari sifat buruk dan jahat manusia.

Pada akhir Tawur Kesanga, ogoh-ogoh akan dibakar sebagai simbol pembersihan sifat jahat manusia yang dilenyapkan dalam ritual Nyepi.

Suasana festival Ogoh-goh yang baru petama kali di adakan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Minggu (18/3/2018). Ogoh-ogoh yang ditampilkan dikemas dalam konsep Ancol Festival Ogoh-ogoh 2018, yang merupakan rangkaian berbagai penampilan kolosal dan kegiatan kebudayaan. Selain penampilan Ogoh-ogoh ada juga tari kecak, baleganjur dan lainnya. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Baca juga: Hari Raya Nyepi 2023 Tahun Baru Saka 1945, Ini Sejarah dan Maknanya

3. Upacara Ngembak Geni

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini