News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementan Upayakan Penguatan Ketahanan Pangan Indonesia Lewat 2 Cara

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) selaku Direktur Program YESS, Idha Widi Arsanti dalam Pelatihan Agribisnis Smart Farming Batch 1 pada Tahun 2023 dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi pada tanggal 11-18 Maret 2023.

Kementan menutup pelatihan Agribisnis Smart Farming dan KUR batch 1 (17/03) pada kesempatan tersebut Kepala BPPSDMP mengapresiasi dukungan pihak Perbankan serta penyedia jasa keuangan lainnya yang telah mendukung pembangungan pertanian melalui kemudahan akses permodalan.

“Bila petani millenial sudah bertemu dengan pihak Perbankan maka amanlah ketahanan pangan bangsa Indonesia. Kalian saat ini adalah petani pengusaha millenial, karena apa? Karena tak hanya bertani semata, kalian kini telah mendapatkan akses perbankan. Ini berarti kalian dipercaya untuk meningkatkan skala usaha kalian," ujar Dedi

“Ada dua kunci utama dalam mencapai kesusksesan dalam mengelola sektor pertanian. Yang pertama adalah manfaatkan smart farming dan yang kedua adalah tingkatkan skala usaha melalui akses kredit usaha rakyat (KUR),” katanya

Dengan smart farming, Dedi menilai, petani milenial dapat meningkatkan hasil panen serta menuntaskan zero wase.

“Sehingga meminimalisir produk tani agar dapat terdaur ulang kembali tanpa menghasilkan limbah yang dapat mencemarkan lingkungan tetapi justru dapat menghasilkan cuan," kata Dedi.

Dedi pun berharap setelah mengikuti pelatihan, para peserta dapat menerapkan smart farming serta melakukan efisiensi dalam pengelolaan usaha.

"Beliau juga mencontohkan cara mengatasi solusi mahalnya pupuk dengan menggunakan pupuk berimbang pupuk organik (kompos) dan pupuk hayati (micro hayati lokal),” kata dia

Dia mengatakan bahwa saat ini pupuk mahal, dan para petani menggunakan pupuk organik.

“Kotoran sapi banyak mengandung nitrogen, pupuk kandang dari kotoran ayam dan kambing banyak mengandung kalium. Petani harus memiliki ilmu pemupukan, perlu meningkatkan cara produksi dengan fertigasi dengan menggunakan sistem grativikasi, sehingga lebih efesien. Manfaarkan IoT dari sektor hulu hingga hilir dan tingkatkan pemasaran,” katanya

“Bangun pertanian kita dengan dua strategi yaitu penerapan smart farming dan galakkan akses kredit usaha rakyat (KUR). KUR ibarat energi, ibarat bensin bagi usaha kita, ia memegang peranan yang vital dalam agribisnis,” tegas Dedi.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) selaku Direktur Program YESS, Idha Widi Arsanti mengatakan Pelatihan Agribisnis Smart Farming Batch 1 pada Tahun 2023 dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi pada tanggal 11-18 Maret 2023.

“Pelatihan ini menggunakan blanded learning. Pada batch 1 ini 45 penerima manfaat Program YESS yang berasal dari 4 Provinsi dan 15 Kabupaten hadir mengikuti pelatihan ini”, papar Santi saat menutup pelatihan (17/03) di Ciawi.

Santi menambahkan tujuan dari pelatihan adalah untuk mencetak pengusaha pertanian milenial di bidang smart farming yang mampu akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat/ KUR, menerapkan Teknologi Smart Farming; serta membentuk kemitraan usaha Agribisnis.

Indikator keberhasilan dari pelatihan tersebut, dikatakan Santi, adalah peserta harus mampu akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat/ KUR, menerapkan smart farming; serta membentuk kemitraan usaha agribisnis modern.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini