News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Susi Air Dibakar di Papua

Kondisi Terbaru Pilot Susi Air yang Disandera KKB, Polisi Sebut Kondisi Kesehatan Menurun

Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

"Tadi malam kita rapat internal salah satunya membahas itu," kata Jokowi usai meresmikan Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Kota Jayapura.

Dalam rapat tersebut Presiden Jokowi menekankan upaya pembebasan harus dilakukan dengan hati hati sehingga keselamatan tetap terjaga.

"Yang paling penting dengan penuh kehati-hatian agar tetap keselamatan menjadi yang utama," katanya.

Dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai masalah keamanan pilot yang bertugas di sekitar pegunungan Papua.

Pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Terkait pengamanan tersebut, menurut Presiden sebaiknya ditanyakan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atau ke Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

“Tadi malam sudah kita bicarakan mengenai hal itu."

"Nanti ditanyakan ke Kapolri atau ke Panglima,” pungkasnya.

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda TNI Kisdiyanto sebelumnya telah mengungkapkan bahwa sampai saat ini satuan TNI di wilayah Papua masih melaksanakan operasi bersama Polri terkait pembebasan pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua.

Namun demikian, dalam operasi penegakan hukum tersebut harus mengutamakan keselamatan sandera.

Hal tersebut disampaikannya di sela-sela kegiatan Media Gathering Puspen TNI di Markas PMPP TNI di Sentul Bogor Jawa Barat pada Rabu (15/3/2023).

"Seperti Bapak Panglima sampaikan, bahwa kalau kita mau, satuan khusus yang dimiliki oleh TNI mampu untuk segera mengeksekusi para separatis itu," kata Kisdiyanto.

"Namun kita, karena mengikuti kebijakan pemerintah bahwa kita (pemerintah daerah) bernegosiasi dulu agar sandera ini selamat tanpa ada cedera apapun," sambung dia.

(Tribunnews.com/Ifan/Taufik Ismail)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini