News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil dan Harta Kekayaan 2 Jenderal Calon Kuat Wakapolri Pengganti Komjen Gatot Eddy Pramono

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komjen Rycko Amelza Dahniel Kalemdiklat Polri dan Komjen Agus Andrianto calon kuat pengganti Komjen Gatot Eddy Pramono sebagai Wakapolri.Mengulik profil hingga harta kekayaan dua jenderal bintang tiga yang disebut calon kuat pengganti Komjen Gatot Eddy Pramono yang pensiun sebagai Wakapolri pada 2023 ini.

Mobil, merk TOYOTA KIJANG INNOVA, tahun pembuatan 2014, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2014 nilai jual Rp.200.000.000

Mobil, merk TOYOTA HARD TOP, tahun pembuatan 1981, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2013 nilai jual Rp.60.000.0003.

Motor, merk HONDA, tahun pembuatan 2010, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2010 nilai jual Rp.8.000.000 4.

B. PETERNAKAN, Rp. 0

PERIKANAN, PERKEBUNAN, PERTANIAN, KEHUTANAN, PERTAMBANGAN DAN USAHA LAINNYA ...........................

C. HARTA BERGERAK ....................... Rp. 20.000.000

LAINNYA

LOGAM MULIA, yang berasal dari WARISAN, perolehan dari tahun 2007 sampai dengan 2008 dengan nilai jual Rp.20.000.000

D. SURAT BERHARGA .................... Rp. 0

E. GIRO DAN SETARA KAS ................. Rp. 2.281.450.110

LAINNYA

1. Yang berasal dari HASIL SENDIRI dengan nilai Rp.2.142.614.1672.

Yang berasal dari WARISAN dengan nilai Rp.138.835.943

F. PIUTANG ..................... Rp. 0

TOTAL HARTA (II) ................................. Rp. 16.925.215.110

III. HUTANG ...............Rp. 0

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN ( II - III ) ....... Rp. 16.925.215.110.

Kalemdiklat Polri Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel unjuk kehebatan menembak bersama sang istri, Yudaningrum Rycko Amelza Dahniel di Setukpa Polri, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (27/8/2021). (HandOut/IST)

Komisaris Jenderal Polisi atau Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel adalah perwira tinggi (pati) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Di Polri, Komjen Rycko mengemban amanat untuk menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri.

Jabatan sebagai Kalemdiklat Polri diemban Rycko sejak Februari 2021.

Jenderal bintang tiga ini sebelumnya menduduki posisi sebagai Kabaintelkam Polri.

Kehidupan pribadi

Komjen Rycko Amelza Dahniel lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 14 Agustus 1966.

Ia menganut agama Islam.

Rycko telah mempunyai istri yang bernama Yudaningrum.

Komjen Rycko dan istri juga telah dikaruniai tiga orang anak, 1 laki-laki dan 2 perempuan.

Anak pertama Komjen Rycko yang bernama Muhammad Yudisthira Rycko juga mengikuti jejaknya sebagai anggota polisi.

Pendidikan

Komjen Rycko Amelza Dahniel adalah lulusan akademi kepolisian (Akpol) tahun 1988.

Dia juga peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akpol 1988.

Rycko juga melanjutkan pendidikan S-2 Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2001.

Selain itu, dia juga berhasil meraih gelar Doktoral (S3) pada Kajian Ilmu Kepolisian UI pada 2008 dengan predikat cumlaude.

Ia memiliki nama lengkap Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si.

Karier

Karier Komjen Rycko Amelza Dahniel sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis sudah pernah ia emban, mulai dari menjadi ajudan Presiden RI, Kapolres, hingga Kapolda.

Pada tahun 2008, ia pernah mengemban jabatan sebagai Kapolres Metro Jakarta Utara.

Satu tahun kemudian, Rycko dipercaya untuk menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2009-2012.

Setelah itu, ia mendapat tugas baru untuk menajabat sebagai Kabagjianpolmas Bid PPITK STIK Lemdikpol.

Saat masih berpangkat Inspektur Jenderal atau Irjen, Rycko pernah mengemban jabatan sebagai Kapolda Sumatera Utara tahun 2016 dan Kapolda Jawa Tengah tahun 2019.

Pada tahun 2017, dia juga pernah menduduki posisi sebagai Gubernur Akpol.

Pada tahun 2020, Rycko yang naik pangkat menjadi Komjen kemudian ditunjuk untuk menjabat sebagai Kabaintelkam Polri.

Kemudian, pada tahun 2021 dia didapuk untuk mengemban jabatan sebagai Kalemdiklat Polri.

Kepala Lemdiklat Polri, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel memberikan kuliah umum tentang leadership (kepemimpinan) kepada peserta didik (Serdik) Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan ke-50 Resimen Wira Satya Adhipradana (WSA) di Setukpa Lemdiklat Polri, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (27/8/2021). (HandOut/IST)

Rekam jejak

Komjen Rycko Amelza Dahniel pernah mendapat kenaikan pangkat luar biasa ketika tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, pada 2005.

Rycko berhasil meraih penghargaan dari Kapolri saat itu Jenderal Sutanto bersama dengan koleganya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, dan Idham Azis.

Berikut adalah riwayat jabatan yang pernah diemban Rycko.

- Pama Polda Metro Jaya Lulusan Akpol Tahun 1988 (Pola 3-1) (1989)

- Pamapta Polres Metro Jakarta Pusat (1989)

- Kanit Serse Jatanras Polrestro Jakarta Pusat (1990)

- Danton Tar Akpol Semarang (1992)

- Kaset Ops Puskodal Ops Polres Metro Jakarta Pusat (1995)

- Ps Kasat Serse Polres Metro Jakarta Selatan (1996)

- Kanit Moneter Sat Serse Ek Dit Serse Polda Metro Jaya (2000)

- Waka Sat Serse Ek Dit Serse Polda Metro Jaya (2001)

- Pamen Sespim Dediklat Polri (2002)

- Kasat II Dit Reskrim Polda Sumut (2002)

- Kanit Banmin Subden Bantuan Densus 88/Antiteror Bareskrim Polri (2005)

- Kapolresta Sukabumi (2005)

- Kanit I Dit II/Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri (2006)

- Kapolres Metro Jakarta Utara (2008)

- Pamen SDE SDM Polri (Diarahkan sebagai ADC Presiden RI) (2009)

- Kabagjianpolmas Bid PPITK STIK Lemdikpol (2012)

- Wakapolda Jabar (2013)

- Gubernur PTIK/Kepala STIK Lemdikpol (2014)

- Kapolda Sumut (2016)

- Gubernur Akpol (2017)

- Kapolda Jateng (2019)

- Kabaintelkam Polri (2020)

- Kalemdiklat Polri (2021)

Komjen Rycko Amelza Dahniel cukup aktif dalam bermain media sosial (medsos).

Ayah tiga anak memiliki Instagram dengan nama akun @ryckoad.

Jumlah pengikutnya 65 ribu.

Di Instagram, Rycko kerap mengunggah potret kebersamaannya dengan keluargany, baik dengan putra-putrinya maupun dengan istri tercinta.

Kabareskrim Komjen Agus Andrianto

Selain Komjen Rycko Amelza Dahniel, Komjen Agus Andrianto Kabreskrim Polri juga calon kuat pengganti Komjen Gatot Eddy Pramono sebagai Wakapolri.

Komjen Agus Andrianto beberapa kali menjadi sorotan.

Mulai dari kasus tambang ilegal Ismail Bolong hingga istri pamer harta di media sosial.

Pernyataan Ismail Bolong penambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim) soal adanya setoran Rp 6 miliar kepada Kabaresrim kini ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KPK mengatakan, akan menggarap kasus tambang ilegal yang menyeret nama Agus Andrianto dan Tan Paulin di Kaltim.

Biodata Komjen Agus Andrianto

Agus Andrianto lahir di Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967 sehingga saat ini, ia berusia 55 tahun.

Masa kecilnya, ia habiskan di Blora dengan menamatkan pendidikan di SD 1 Tempelan Blora, SMP 1 Blora, dan SMA 1 Blora.

Agus Andrianto adalah anak ke-11 dari 12 bersaudara dari pasangan Sukarsono-Sri Sudaryati.

Sang ayah berprofesi sebagai pegawai negeri sipil.

Jabatannya terakhir adalah camat di Kecamatan Banjarejo, Blora dan pensiun pada 1982.

Kabareskrim Komjen Agus Andrianto memberikan keterangan terkait kematian Brigadir J, Selasa (9/8/2022). Agus menyatakan telah menetapkan empat tersangka termasuk Irjen Ferdy Sambo. (KompasTV)

Keluarga Komjen Agus Andrianto

Dikutip dari TribunJateng.com, Agus Andrianto memiliki lima saudara laki-laki yang semuanya bernama Agus.

Sementara enam saudara perempuannya bernama Sri.

Nama Agus dipilih pada semua saudara Agus Andrianto karena nama tersebut tersirat makna yang maskulin.

Sementara nama Sri untuk perempuan karena menurut orangtuanya, mengandung makna feminim.

"Jadi begitu alasan orangtua," ujar Agus Oni Setiawan, adik bungsu Agus Andrianto pada Jumat (19/2/2021).

Oleh karenanya, saat di keluarga besar, panggilan Agus Andrianto bukanlah Agus, melainkan Andri.

"Kalau Agus, semua anak laki-lakinya ada Agusnya,” ujar Agus Oni Setiawan.

Dalam keluarganya, hanya Agus Andrianto yang menjadi polisi walaupun cita-cita masa kecilnya adalah pegawai kantor pos.

Meski demikian, Agus Andrianto tidak merasa menyesal karena tekadnya saat masih berstatus taruna Akpol adalah membahagiakan orangtua.

Sayang, takdir membuat Agus Andrianto terpukul karena saat masih taruna tingkat II pada 1987, sang ibu wafat.

"Jadi ibu tidak melihat karier Mas Andri. Kalau bapak sempat melihat kakak meniti karier di kepolisian, sebab bapak meninggal pada 2014," ujar Oni.

Karier Komjen Agus Andrianto

Agus Andrianto merupakan lulusan Akpol 1989 yang berpengalaman dalam bidang reserse.

Setelah lulus dari Akpol, Agus Andrianto mendapatkan tugas di Sumatera Utara sebagai Pamapta Polres Dairi.

Sejak saat itu, ia berpindah-pindah tugas selama di Sumatera Utara, sebagai Kapolsek Sumbul, Parapat, dan Percut Seituan.

Ia sempat mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1995 dan Sespim Sespimti pada 2012.

Agus Andrianto juga pernah bertugas sebagai Kapuskodalops Polres Lampung Selatan, Kasat Serse Poltabes Medan, hingga Kapolres Metro Tangerang.

Ia juga sempat menjadi Wakapolda Sumatera Utara pada 2017 dan menggantikan Brigjen Adi Prawoto yang diangkat menjadi kepala biro di Asrena Polri.

Pada 2018, Agus Andrianto lantas ditunjuk menjadi Kapolda Sumatera Utara dan menggantikan Irjen Paulus Waterpauw.

Agus Andrianto lantas dipilih menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) pada 6 Desember 2019.

Ia menggantikan Firli Bahuri yang dilantik sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Nama Agus Andrianto sempat diajukan oleh Kompolnas sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.

Pada akhirnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri.

Sementara Agus Andrianto dilantik menjadi Kabareskrim menggantikan Listyo Sigit.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto (IST)

Harta Kekayaan Komjen Agus Andrianto

Dari penelusuran Tribunnews.com di elhkpn.kpk.go.id, Agus Andrianto baru dua kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK.

Pertama pada 12 September 2008, saat Agus Andrianto menjabat sebagai Kapolres Metro Tangerang.

Kedua, pada 19 Desember 2011. Saat itu, Agus Andrianto masih menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Mobile (Kabagresmob) Biro Pembinaan dan Operasional (Robinops) Bareskrim Polri.

Artinya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Agus Andrianto baru sekali melaporkan harta kekayaannya ke KPK.

Dalam laporan tersebut, Agus Andrianto memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2.797.350.000 per 2011.

Rinciannya, ia memiliki satu bidang tanah di Jakarta Selatan dengan nilai Rp 2.548.350.000.

Aset lainnya adalah mobil Toyota Corolla dengan nilai Rp 60 juta.

Harta bergerak lainnya yang dimiliki Agus Andrianto sebesar Rp16 juta serta giro dan setara kas sebesar Rp 173.000.000.

Bila dibandingkan tahun ini, kekayaan Agus Andrianto bisa jadi lebih besar atau lebih kecil dari kekayaannya per 2011. (tribun network/thf/TribunTimur)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini