TRIBUNNEWS.COM - Kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terbakar di Pantai Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Peristiwa yang menimpa kapal MT Kristin itu terjadi pada (26/3/023).
Section Head Commrels PT Patra Niaga Taufik Kurniawan membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi sekira pukul 14.50 Wita.
Taufik mengungkapkan, 14 anak buah kapal (ABK) yang ikut berlayar bersama MTY Kristin sudah dievakuasi.
Sementara tiga ANK lainnya masih dalam proses pencarian.
"Kami saat ini masih mencoba untuk melakukan upaya terbaik untuk evakuasi dan proses pemadaman."
"Kami berkoordinasi dengan Pelindo, Syahbandar serta pihak lainnya," kata Taufik dikutip dari TribunLombok.com, Minggu (26/3/2023).
Baca juga: Fakta Kapal Terbakar di NTT yang Bawa Ratusan Penumpang: Kronologi Kejadian hingga Tewaskan 14 Orang
Kapal MT Kristin itu diketahui mengangkut BBM jenis Pertalite sebanyak 5.900 kilo liter (KL).
Rencananya kapal tersebut akan loading ke Terminal Pertamina Ampenan sebanyak 2.700 KL.
Taufik memastikan, stok bahan bakar jenis Pertalite untuk NTB masih aman.
Hal itu lantaran sebanyak 3.200 kl Pertalite masih tersisa di Terminal Ampenan, untuk coverage base selama tiga hari.
Selain itu, untuk memenuhi kesiapan stok BBM jenis Pertalite di Terminal Ampenan, pihak Pertamina akan mengalihkan kapal MT Olivia dengan muatan 2.500 KL.
Untuk sementara, kapal MT Olivia akan mengisi Terminal Pertamina Bima, namun akan dialihkan guna mengisi kekosongan yang ada di Terminal Pertamina Ampenan akibat tragedi terbakarnya Kapal MT Kristin.