Hal itu, dilakukan guna memastikan tentang adanya isu munculnya gas beracun pasca ledakan kilang Pertamina tersebut.
"Saya pastikan tidak ada gas beracun akibat ledakan itu. Tadi saya ke lokasi kejadian didampingi sejumlah pimpinan Pertamina dan juga dari Kepolisian dan Kodim," tegasnya, dilansir TribunPekanbaru.com.
Di lokasi kejadian, kata Paisal, kondisi udara stabil dan normal.
"Jadi, tak ada itu gas beracun," sebutnya.
Paisal mengatakan, ia akan melakukan pengecekan ke kawasan pemukiman warga untuk mengecek dampak ledakan terhadap warga pada pagi hari ini, Minggu (2/4/2023).
"Kita lihat, bagaimana kondisi rumah mereka serta kondisi-kondisi warga secara fisik," jelasnya.
Paisal menyebut, sudah meminta lurah untuk melakukan pendataan dengan melibatkan RT dan RW terkait dengan kerugian yang dialami warga.
Baca juga: Ledakan Kilang Pertamina RU II Dumai Mengakibatkan Plafon Masjid Runtuh
Rumah Warga Sekitar Lokasi Ledakan Rusak
Masih mengutip Tribun Pekanbaru, sejumlah warga yang tinggal yang berada di dekat area Kilang Pertamina mengaku panik dan takut terjadinya ledakan susulan dari dalam kilang.
Menurut seorang warga Kelurahan Tanjung Palas, Bobby, ia sempat kaget mendengar ledakan ketika kejadian.
Ia lantas keluar rumah.
Bahkan, menurutnya, kaca di rumahnya sampai pecah.
"Kami kaget mendengar ledakan dan berhamburan keluar rumah, sebab kaca rumah saya ikut pecah," ujar Bobby warga Kelurahan Tanjung Palas, yang tempatnya tinggalnya tak jauh dari kilang.
Diketahui, ledakan keras terjadi dari Kilang Pertamina RU II Dumai di Jalan Putri Tujuh, terjadi pada Sabtu (1/4/2023) malam.
Ledakan terdengar sekitar pukul 22.40 WIB.
Hingga kini, belum diketahui pasti, penyebab ledakan yang terjadi.
Namun, berdasarkan rekaman video yang beredar di luar kilang terlihat kobaran api besar dari dalam kilang.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunPekanbaru.com/Donny Kusuma Putra)
Simak berita lainnya terkait Kilang Pertamina di Dumai Meledak