"Keributan tadi (dalam laga PSIS vs PSS Sleman, red) sangat kita sayangkan," ucapnya usai laga PSIS vs PSS Sleman, Minggu (2/4/2023) malam dari laporan Tribun Muria.
"Tadi BCS (suporter PSS Sleman) sama Snex (suporter PSIS Semarang) ya. Kalau kita nanti akan jadi evaluasi panpel bersama dengan Snex kita tunggu lah."
"Mudah-mudahan ini (kerusuhan suporter) tidak ada hukuman dari PSSI ya, mudah-mudahan Komdis menghukum sanksi ringan atau apa," tambahnya.
Yoyok akan mengevaluasi dari kejadian ini, berharap tidak ada lagi kerusuhan yang ditimbulkan oleh pihak suporter.
"Saya harap ini jadi bahan evaluasi. Ke depan kita tidak mau lagi ada kayak gitu. Saya akan komunikasi dengan Snex," pungkasnya.
Polda Jateng: Bukan Kerusuhan
Karo Ops Polda Jateng, Kombes Pol Basya Radyananda menyebutkan, kejadian antarsuporter PSIS dan PSS Sleman bukanlah kerusuhan.
Kejadian itu menurutnya hanya gesekan yang dikarenakan emosi sesaan dari kelompok tertentu.
"Masih bisa dihimbau mereka untuk tertib. Kemudian kami lokalisir. Tidak ada yang diamankan. Itu cuma emosi sesaat karena gol ada kata-kata yang membuat marah," ucapnya.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menegaskan, tidak ada kerusuhan seperti yang dituliskan di media.
Ungkapannya senada dengan Basya yang menegaskan itu hanya keributan dari luapan emosi sesaat.
"Situasi itu masih dapat dikendalikan dengan cara memberi himbauan dan mereka bisa tertib setelah itu kita melokalisir agar tidak berkembang dan itu pun bisa tertib," bebernya.
"Saat ini biasa saja dan penonton pulang tertib," jelasnya.
Untuk diketahui, keributan di atas terjadi saat pertandingan memasuki menit-menit akhir babak pertama sehingga membuat waktu kick-off babak kedua tertunda beberapa saat.
Namun akhirnya pertandingan bisa dilanjutkan dan PSIS Semarang keluar sebagai pemenang dengan skor 5-2 atas PSS Sleman.