Menurut dia, lansia cukup menunggu di tempat tertentu. Prinsipnya, memberikan kemudahan layanan bagi jamaah haji lansia itu menjadi prioritas bersama.
“Memang tidak mudah, karena banyak tantangannya, baik itu di dalam atau luar negeri. Fasilitas umum masih minim untuk lansia dan disabilitas,” sambungnya.
Akan tetapi, kata dia, tantangan itu yang justru harus diselesaikan. Karena ke depan, angka jamaah lansia akan terus bertambah setiap tahunnya.
“Insyallah, petugas yang bertugas tahun ini siap pro aktif memberikan pelayanan kepada lansia dan itu sudah kami sosialisasikan dalam bimtek ini,” tutupnya.
Disinggung soal persiapannya, kata Slamet, saat ini Kemenag sedang menyiapkan secara internal. Petugasnya sedang disiapkan untuk bisa bertugas dengan baik.
“Bimtek ini membangun kesadaran petugas terhadap sesama jamaah lansia, karena itu menjadi program pemerintah dalam musim haji ini,” tambahnya.
Di sisi lain, kata Slamet, pihaknya juga terus mengedukasi para lansia di berbagai kesempatan. Salah satunya, saat manasik haji.
“Disana diberikan edukasi bahwa ternyata ada kemudahan atau keringanan bagi jamaah lansia untuk tidak memaksakan diri saat menunaikan ibadah haji,” tuturnya.
Artinya, ada aturan yang memberikan banyak alternatif bagi jamaah haji lansia. Dan kemudahan inilah yang harus disampaikan ke para jamaah lansia.
“Kami juga sudah menyiapkan buku panduan untuk petugas dan jamaah bagaimana mengeloa kesehatan dan lain - lain sebagainya,” terangnya.
“PPIH tahun ini ada struktur khusus pengendali teknis, yakni Kabid dan Kasi. Akan ada 10 petugas di setiap sektor untuk mengoptimalkan layanan lansia,” tutupnya.(*)