Selain itu, Gede Pasek juga meminta SBY meminta maaf kepada Anas Urbaningrum karena tuduhan e-KTP.
"Meminta maaf atas tidak konsistennya memberlakukan pakta integritas kalau tersangka terdakwa dan terpidana harus mundur dan berhenti di PD karena terbukti saat ini mantan narapidana malah dapat jabatan tinggi," ujarnya.
Gede Pasek menyampaikan bahwa masih banyak hal lagi yang harus SBY sampaikan kepada Anas Urbaningrum sebagai permintaan maaf.
Baca juga: Kasus Anas Urbaningrum yang Membuatnya Dipenjara, Tudingan Kriminaliasi hingga Tantangan Debat
"Masih banyak lagi yang harus SBY meminta ke AU (Anas Urbaningrum) untuk dimaafkan."
"Mari gunakan hati yang jernih dan tegar mengakui semua itu. Dan saya yakin Andi Arief tidak mengerti soal itu," katanya.
Gede Pasek pun menyatakan bahwa Anas Urbaningrum tidak dendam setelah dibebaskan, tetapiĀ ia akan berjuang untuk mencari keadilan terhadap hal yang mengkriminalisasinya.
"Bagus juga bila Andi Arief bisa membantu membongkar aksi kriminalisasi itu," ungkapnya.
16 Ormas Siap Jemput Anas Urbaningrum dari Lapas Sukamiskin
Atas kebebasan Anas Urbaningrum tersebut, 16 organisasi masyarakat (ormas) siap datang menjemput Anas Urbaningrum saat dibebaskan dari Lapas Sukamiskin hari ini, Selasa (11/4/2023).
Pendukung yang siap menjemput Anas Urbaningrum yakni ormas hingga organisasi lintas masyarakat.
"Ormas ada PBI, PII, KAHMI, HMI, KNPI, Kelompok Cipayung, GMKI kemudian juga dari organisasi lintas masyarakat," ujar Koordinator Nasional Sahabat Anas, Rahmad, dikutip dari Tribunjabar.id, Senin (10/4/2023).
Baca juga: Rencana Anas Urbaningrum Setelah Bebas, Bertemu Orang Tua di Blitar dan Kembali ke Jakarta
Para tokoh politik nasional juga dikabarkan datang untuk menjemput Anas Urbaningrum.
Kendati demikian, Rahmad tak membeberkan nama tokoh politik yang turut menjemput Anas Urbaningrum.
Diketahui, para pendukung telah menyiapkan sejumlah agenda untuk Anas Urbaningrum, setelah bebas.