News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anas Urbaningrum Bebas

Anas Urbaningrum: Kalau Ada yang Berpikir Saya Menjadi Bangkai Sosial, Maaf Itu Tidak Terjadi

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, menyampaikan pidato usai bebas di Lapas Klas 1, Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023). Anas Urbaningrum ditahan pada tahun 2014 dan dijatuhi hukuman 8 tahun penjara serta denda Rp 300 juta subsider 3 bulan kurungan. Anas dinyatakan terbukti bersalah melakukan korupsi dan pidana pencucian uang. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Anas Urbaningrum berharap Indonesia semakin maju dan berkembang.

Baca juga: Anas Sebut Orang yang Berpikir Bisa Pisahkan Dirinya dengan Indonesia Seperti Mimpi di Siang Bolong

"Menjadi negeri NKRI yang maju, makmur bersatu dan rakyatnya sebanyak mungkin menikmati janji-janji kemerdekaan," katanya.

Anas Urbaningrum pun dalam kesempatan tersebut mengucapkan permintaan maaf kepada pihak yang berpikir bisa memisahkannya dirinya dengan Indonesia.

Ia menyebutkan hal itu seperti mimpi di siang bolong.

"Mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa bisa memisahkan saya dari gerak hidup dan denyut nadi Indonesia yang kita cintai. Karena ikatan batin, rasa, nilai, semangat, komitmen dan ikatan keberanian untuk terus melangkah itu akan membuat yang berpikir seperti itu. Maaf seperti tidurnya di siang hari tidur di siang bolong," kata Anas Urbaningrum.

Anas Urbaningrum melanjutkan dirinya juga mohon maaf kalau ada yang menyusun skenario besar bahwa dengan dimasukkan dirinya ke penjara menganggap Anas sudah selesai.

"Skenario boleh besar, kuat, hebat. Tetapi sehebat apapun, sekuat apapun skenario manusia tidak akan mampu mengalahkan skenario Tuhan," tegasnya.

Ke depan Anas ingin berpikir ke depan.

"Mohon maaf kalau ada yang berpikir saya keluar merdeka bebas ini kemudian mendatangkan atau melahirkan permusuhan atau pertentangan saya katakan mohon maaf tidak," kata Anas Urbaningrum.

"Saya tidak ada kamus pertentangan permusuhan tetapi kamus saya adalah perjuangan keadilan. Andai dalam perjuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi mohon maaf bukan karena saya hobi permusuhan tetapi karena itu konsekuensi perjuangan keadilan," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini