Gede Pasek bergabung dengan partai tersebut hingga 2021, lalu mendirikan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Bersahabat dengan Anas Urbaningrum
Ketika Anas Urbaningrum terseret kasus suap proyek Wisma Atlet Hambalang, Gede Pasek Suardika termasuk sebagai pihak yang membela.
Kala itu, ia menilai tudingan Nazaruddin sebagai bentuk kudeta terhadap Anas Urbaningrum menjelang Pilpres 2014.
"Anas harus waspada atas kudeta merangkak yang dulu diawali kudeta merayap, jangan sampai berdiri dirapikan," ujarnya di Gedung DPR RI, Kamis (2/2/2012).
Baca juga: Pidato Lengkap Anas Urbaningrum usai Bebas, Sebut Nama 3 Sahabat, Saan Mustofa hingga Gede Pasek
"Bisa jadi ini untuk kepentingan jadi capres atau wapres dari partai lain."
"Hasil demokrasi yang ditanamkan Pak SBY kan telah melahirkan Anas sebagai ketum ini nggak bisa dikorbankan oleh kepentingan pragmatis dan itu harus ditegakkan," sambungnya.
Pun ketika Anas Urbaningrum ditahan di Rutan KPK, Gede Pasek menjadi satu diantara yang datang berkunjung untuk menjenguk.
Lewat cuitan di Twitternya, Gede Pasek mengaku bahagia bisa menjenguk Anas Urbaningrum di Rutan KPK.
Saat menjenguk, Gede Pasek membawakan buku bergenre fiksi-sejarah untuk sang sahabat.
"Ini pertamakali sy menjenguk Anas di Rutan Sblmnya smpt ktemu sbntr di Pengadilan Tipikor saat AU jadi saksi Hambalang. Bahagia rasanya," tulis Pasek dalam akun Twitternya, Senin (27/1/2014), dikutip Tribunnews.com.
"Sy bawa 2 buku fiksi sejarah, satu soal Siapa Pengkhianat Diponegoro dan soal keruntuhan Majapahit. Dua buku yg smg menarik utk dibaca," imbuhnya.
Pastikan Anas Urbaningrum Dapat Jabatan Strategis
Sebelumnya, Gede Pasek Suardika sempat bicara soal rencana politik Anas Urbaningrum setelah bebas dari Lapas Sukamiskin.