TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Direktur Prasarana Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Harno Trimadi yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Selasa (11/4/2023) lalu.
Harno Trimadi ditangkap kasus dugaan suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub Tahun Anggaran 2018-2022
Selain Harno Trimadi, ada beberapa tersangka lain yang terseret dalam kasus suap tersebut.
Di antaranya DIN (Dion Renato Sugiarto), Direktur PT IPA (Istana Putra Agung), MUH (Muchamad Hikmat), Direktur PT DF (Dwifarita Fajarkharisma), YOS (Yoseph Ibrahim), Direktur PT KA Manajemen Properti sampai dengan Februari 2023, PAR (Parjono), VP PT KA Manajemen Properti sebagai pihak pemberi suap.
Selain itu, ada BEN (Bernard Hasibuan), PPK BTP Jabagteng, PTU (Putu Sumarjaya), Kepala BTP Jabagteng, AFF (Achmad Affandi), PPK BPKA Sulsel, FAD (Fadliansyah), PPK Perawatan Prasarana Perkeretaapian, SYN (Syntho Pirjani Hutabarat), PPK BTP Jabagbar sebagai pihak penerima suap, termasuk Harno Trimadi sendiri.
Lantas berikut sosok Harno Trimadi:
Baca juga: Kasus Suap Proyek Rel Kereta Api, KPK: Jalur Kereta Diresmikan Jokowi Dikorupsi, Uang Dipakai THR
Berikut profil Harno Trimadi yang terlibat kasus dugaan suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api:
Dilansir djka.dephub.go.id, Harno Trimadi merupakan Direktur Prasarana Perkeretaapian yang lahir pada 23 Juli 1972 di Simulangan.
Ia mengawali kariernya sebagai Staf Seksi Jarongan Trnasportasi Kota Direktorat Bina Sarana Transportasi Perkotaan pada 1998.
Harno Trimadi memiliki latar menempuh pendidikan perguruan tingginya di Intitut Teknologi Bandung (ITB).
Riwayat Pendidikan
- S1 ITB Jurusan Teknik Planologi
- S2 Pascasarjana ITB jurusan Transportasi
Riwayat Karier
- Staf Seksi Jaringan Transportasi Kota Direktorat Bina Sarana Transportasi Perkotaan (1998)
- Kepala Seksi Lalu Lintas Perkotaan Direktorat Bina Sarana Transportasi Perkotaan (2004)
- Kepala Subdirektorat Lalu Lintas Jalan Direktorat Lalu Lintas Jalan (2015)
- Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Merak (2016)
- Kepala Subdirektorat Integrasi Prasarana BPTJ (2017); Kepala Bagian Pengadaan Transportasi Laut dan Penunjang Biro LPPBMN (2018)
- Plt. Direktur Prasarana BPTJ (2018); Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Makassar (2018)
- Kepala Biro LPPBMN (2019); Direktur Prasarana Perkeretaapian (2021)
Harta Kekayaan Harno Trimadi
Laporan terakhir pada tahun 2021, harta kekayaan Harno Trimadi tercatat ada sebanyak Rp 5,1 miliar.
Berikut rincian harta kekayaan Harno Trimadi, ilansir elhkpn.kpk.go.id:
TANAH DAN BANGUNAN Rp. 3.740.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 203 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA
DEPOK , HASIL SENDIRI Rp. 2.000.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 119 m2/75 m2 di KAB / KOTA KOTA
DEPOK , HASIL SENDIRI Rp. 290.000.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 50 m2/21 m2 di KAB / KOTA KOTA
DEPOK , HASIL SENDIRI Rp. 210.000.000
4. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/21 m2 di KAB / KOTA
BEKASI, HASIL SENDIRI Rp. 240.000.000
5. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/170 m2 di KAB / KOTA
BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 1.000.000.000
ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 105.000.000
1. MOBIL, HONDA FREED Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp.
90.000.000
2. MOTOR, YAMAHA VGR Tahun 2009, HASIL SENDIRI Rp.
3.000.000
3. MOTOR, PIAGGIO VESPA Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp.
12.000.000
HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 14.000.000
KAS DAN SETARA KAS Rp. 1.313.139.094
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp. 5.172.139.094
Kronologi Penangkapan
Kasus ini berawal dari giat OTT di Jakarta, Depok, Semarang, dan Surabaya.
KPK awalnya mendapatkan informasi bahwa dalam proses pembangunan rel kereta api Trans Sulawesi Selatan terdapat dugaan rekayasa lelang dan tindak pidana korupsi untuk memenangkan rekanan tertentu pada DJKA Kemenhub.
Kemudian, pada 10 April 2023, dari hasil tindak lanjut terdapat informasi, Direktur PT IPA memerintah staf keuangan berinisial ANY untuk menyiapkan uang sejumlah Rp350 juta.
Selain itu, ANY juga diminta untuk memberikan kartu debit BCA baru untuk BEN, sehingga tim selanjutnya memnatau pergerakan para pihak di Semarang dan Jakarta.
"Pada 11 April 2023, tim menemukan informasi bahwa akan terjadi pertemuan antara MUH selaku Direktur PT DF, DIN, FAD selaku PPK Kemenhub, HNO selaku Direktur Prasarana DJKA Kemenhub di Kantor Kemenhub Gedung Karsa Lantai 14 Jakarta," kata Johanis.
Tim memutuskan untuk mengamankan BEN, PTU selaku Kepala BTP Jabagteng, AYU selaku Staf BTP Jabagteng, dan beberapa staf DIN di kantor PT IPA.
Selanjutnya tim KPK mengamankan DIN yang sedang berada di Mall Green Pramuka Square.
Selain itu, tim juga turut mengamankan MUH, FAD, HNO, dan RIY di Gedung Karsa. Selain itu tim juga mengamankan SYN di rumahnya di Depok, Jawa Barat.
"Selain pihak-pihak tersebut tim KPK juga mengamankan pihak lainnya, sehingga total 25 orang untuk dimintai keterangannya," ucap Johanis.
(Tribunnews.com/Rifqah)