News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat Meyakini Prabowo Subianto Bakal Jadi Capres Koalisi Besar, Wakilnya Bisa dari Non-Partai

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Zulhas menyambangi kediaman Prabowo di jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2023) sore.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai jika koalisi besar benar-benar terbentuk Prabowo Subianto yang bakal maju menjadi capresnya.

Diketahui dua koalisi partai saat ini yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PPP, dan PAN. Serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari Gerindra dan PKB, kedua koalisi tengah menjajaki kemungkinan bergabung menjadi koalisi besar.

"Koalisi besar itu nanti akan ketemu kuncinya itu pada calon presidennya. Apapun argumentasinya karena ingin menang patokannya elektabilitas," kata Qodari dalam diskusi Total Politik dikutip Jumat (14/4/2023).

Qodari melanjutkan di antaranya tokoh ketua partai di koalisi besar yang paling tinggi elektabilitasnya hanya satu Prabowo Subianto.

"Jadi saya kira Pak Prabowo sebagai calon presiden ini relatif mudah disepakati," kata Qodari.

Baca juga: Zulkifli Hasan Bantah PAN Dukung Prabowo sebagai Capres di Koalisi Besar

Qodari menilai yang akan rumit itu adalah soal wakil presiden, partai Golkar akan maju dengan proposal bahwa calon presiden kreteria elektabilitas. Tapi untuk wakil proposalnya kursinya di DPR yang paling banyak.

"Dan itu siapa, partai Golkar Airlangga Hartarto. Tetapi apakah kemudian PAN, PPP, PKB bisa menerima atau tidak itukan suatu hal yang lain lagi," jelasnya.

Menurut Qodari pengalaman selama ini kalau ketua partai itu ingin posisi akhir bolanya mental kepada orang yang non partai. Nama Erick Thohir bisa muncul.

"Contoh kongkrit misalnya waktu itu pilpres sebelumnya kalau patokannya kursi partai barang kali Golkar, tapikan nggak. Orang non partai yakni Maruf Amin sebelumnya nama Mahfud MD juga keluar yang notabene bukan orang partai," tegasnya.

"Jadi nanti siapa calon wakil presiden ditentukan oleh calon presidennya bukan partai koalisi. Lihat saja sekarang Koalisi Perubahan. Kalau ingin tanya wakilnya siapa dari Koalisi Besar tanyakan kepada Prabowo Subianto," tutupnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut cocok dua koalisi partai saat ini yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PPP, dan PAN cocok dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari Gerindra dan PKB.

Hal itu disampaikan Jokowi usai menghadiri acara Silaturahmi antara PAN dengan Presiden, di Kantor DPP, Jakarta Selatan, Minggu, (2/4/2023).

“Cocok,” kata Jokowi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini