TRIBUNNEWS.COM - Kepala Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, menyampaikan adanya gempa susulan berkekuatan M 5,5 usai gempa di Tuban, Jumat (14/4/2023).
Gempa susulan tersebut, terjadi pada pukul 17.43 WIB.
"Hingga pukul 17.43 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 1 (satu) dengan magnitudo M5,5," kata Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com.
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang Tuban pada pukul 16.55 WIB.
Daryono mengungkapkan, gempa terjadi akibat aktivitasi deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia.
Baca juga: BNPB Pantau Potensi Kerusakan Akibat Gempa M 6,6 di Tuban Jawa Timur
Lempeng tersebut, lanjutnya, tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa," kata Daryono.
Lalu, mekanisme gempa bumi yang terjadi adalah pergerakan turun (normal fault).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," sambungnya.
Diketahui, gempa tersebut berpusat di 65 kilometer barat laut Tuban pada kedalaman 643 kilometer.
Selain Tuban, ada beberapa wilayah yang turut merasakan guncangan tersebut yaitu:
V MMI
- Kuta
IV MMI