Rukyatul hilal adalah proses melihat dan mengamati hilal langsung.
Metode ini digunakan untuk melihat awal bulan, pada bulan Ramadan 1444 Hijriah digunakan untuk memastikan pergantian bulan menuju 1 Syawal atau Idulftri 2023.
Adapun hilal adalah secara bahasa bermakna bulan sabit.
Hilal disebut juga bulan sabit muda sangat tipis yang terjadi pada fase awal bulan baru, penanda awal bulan hijriah terlihat.
Dilansir dari Kompas TV, dalam prosesi melakukan rukyatul hilal, para petugas melakukan pengamatannya pada hari ke-29 saat bulan sedang berjalan.
Misalnya, kalau untuk awal Ramadan maka rukyatul hilal atau pengamatan dalam proses melihat hilal itu akan terjadi di akhir bulan.
Menurut pemaparan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dalam lamannya, rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal dengan mata telanjang atau alat bantu optik seperti teleskop.
Rukyat sendiri biasanya dilakukan setelah matahari terbenam di akhir bulan Syakban.
Cara Melihat Hilal
Satu hal yang perlu dicermati, hilal sulit dilihat secara langsung. Kalau pun bisa melihatnya, maka biasanya akan terjadi bias dalam prosesi itu.
Apalagi, jika matahari sedang terang atau redup, atupun dalam posisi awan sedang mendung, maka tentu bisa akan sulit melihat hilal.
Untuk melihat hilal, biasanya posisi bulan harus berada dua derajat di atas matahari. Syarat lainnya adalah jarak elongasi dari matahari ke arah kanan atau kiri. Semakin lebar maka makin mudah melihat hilal langsung.
Maka dari itu, untuk melihat hilal biasanya dibantu teleskop dan sejumlah alat.
Jika hilal tidak kelihatan, maka malam itu adalah tanggal 30 bulan yang sedang berjalan sebagai proses istikmal atau penyempurnaan sebagaimana hadis.