TRIBUNNEWS.COM - Pengakuan Prajurit Kepala (Praka) Arya Nobel Gideon (ANG) yang viral setelah video aksinya menendang motor seorang pengendara, tersebar di media sosial.
Arya Nobel Gideon mengakui dirinya bersalah kepada korban, Sri Dewi Kemuning.
Perbuatan yang terjadi di pertigaan Jalan Raya Hankam, Jatiwarna, Kota Bekasi, pada Senin (24/4/2023) itu, sungguh keterlaluan.
"Saya atas nama pribadi Arya Nobel Gideon, saya mengaku saya salah atas kejadian yang saya lakukan kemarin, yang merugikan Bapak dan keluarga."
"Saya minta maaf sebesar-besarnya," kata Arya Nobel Gideon dikutip dari Youtube Tribunnews, Selasa (25/4/2023).
Arya Nobel Gideon juga berharap dirinya ke depan bisa menjadi orang yang lebih baik lagi dan tak memiliki sifat arogan.
"Saya juga berharap bapak dan ibu bersedia memaafkan saya dan mendoakan saya agar ke depannya menjadi orang yang lebih baik lagi atas kejadian ini," ucap Arya Nobel Gideon kepada keluarga korban secara langsung.
Dalam cuplikan video permintamaafan itu, ayah dari Sri Dewi Kemuning memaafkan perbuatan Arya Nobel Gideon.
"Ya saya maafkan perbuatan kamu kepada anak dan cucu saya."
"Saya maafkan dari hati yang paling dalam saya maafkan," ujar ayah Sri Dewi Kemuning.
Pihaknya juga meminta agar perbuatan arogansi Arya Nobel Gideon, tidak terulang kembali baik kepada keluarganya maupun pada orang lain.
"Tapi pesan saya sampaikan jangan sampai diulangi lagi kepada siapapun, kalau bisa ini terakhir kepada anak saya atas perbuatanmu," tegas pria tersebut..
Baca juga: Prajurit TNI AU yang Tendang Ibu-ibu di Bekasi Akhirnya Minta Maaf, Ini Pesan dari Keluarga Korban
Duduk Perkara
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat Praka Arya Nobel Gideon hendak pulang setelah selesai jaga atau bertugas.