TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Sleman, Yogyakarta, Selasa (25/4/2023).
Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono menyatakan, rapimnas partai membahas beberasa isu, termasuk pesta demokrasi 2024 mendatang.
PPP telah mengerucutkan nama calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang bakal diusung partai berlambang ka’bah tersebut.
“Rapat ini juga menindaklanjuti sikap politik PPP dalam menghadapi dinamika politik nasional, mulai dari isu politik pemilu terbuka/tertutup, isu penundaan pemilu, calon presiden dan calon wakil presiden” ungkapnya, Selasa (25/4/2023).
Meski sudah memilih tokoh yang bakal diusung, PPP masih belum membuka siapa mereka.
Mardiono menjanjikan, pada Rabu (26/4/2023), partainya akan menyebutkan tokoh yang didukung untuk capres dan cawapres.
Baca juga: Pengamat Nilai Gerindra Berpotensi Tarik Kursi Menteri Sandiaga Uno jika jadi Pindah ke PPP
Ia sendiri enggan merinci ada berapa figur yang masuk tahap finalisasi dalam rapimnas kali ini.
Dia hanya menekankan perlunya menjalin komunikasi dengan parpol lain maupun sosok yang dicalonkan.
Dirinya berpesan kepada publik untuk bisa saling bekerja sama dalam menangkap seluruh dinamika yang terjadi mengenai perpolitikan di Indonesia.
“Dengan dinamika politik nasional yang saat ini berjalan sangat dinamis, kita harus siap bekerjasama dengan pihak internal maupun eksternal untuk tujuan bersama demi kemajuan dan kemaslahatan bersama,” imbaunya.
Mardiono sempat menyinggung bahwa ternyata kini sudah banyak arus bawah yang memberikan deklarasi mendukung penuh Ganjar Pranowo sebagai capres untuk bertarung di Pilpres 2024 mendatang.
“Itu banyak arus bawah kami bahkan sudah ada yang secara langsung mendeklarasikan dukungan kepada Pak Ganjar," katanya.
Tentunya dirinya juga tidak menutupi hal itu dan fakta bahwa memang capres yang diusung oleh PDI-P tersebut sejak lama sudah memiliki kedekatan tertentu dengan PPP.
"Pak Ganjar itu kan sudah seperti keluarga besar PPP karena selama ini di Jawa Tengah itu berpasangan dengan PPP, dan dulu ketika kita berpasangan dengan Pak Ganjar Pranowo itu adalah hasil istikharah," jelasnya.
Sebelumnya, Juru bicara DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman Tokan menyambut baik keputusan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden atau Capres 2024.
"Kita mengapresiasi keputusan Ibu Mega yang mengumumkan Ganjar sebagai capres dari internal PDIP," kata Usman Tokan kepada wartawan, Jumat (21/4/2023).
Keputusan mengusung Ganjar, kata Usman, merupakan langkah tepat karena Gubernur Jawa Tengah dua periode ini mempunyai popularitas dan elektabilitas yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan calon yang lainnya.
"Mas Ganjar itu ratingnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain," ungkap Usman.
Baca juga: Pengamat: Jika Gabung PPP, Sandiaga Uno Tidak Punya Peluang Jadi Cawapres Anies
Selain itu, Ganjar juga mempunyai daya rekat yang lebih kuat ketimbang kandidat yang lain.
Hal ini pula yang menjadi salah satu pertimbangan kenapa nama Ganjar masuk dalam radar PPP yang menjadi salah satu tokoh yang diusung sebagai capres di pemilu mendatang.
"Mas Ganjar pernah bercerita kalau keluarga besarnya ada yang di PPP, sehingga mas Ganjar bukan orang asing di partai kami," ujar Usman.
Di internal PPP sendiri, dibeberkan Usman, banyak aspirasi dari kader, simpatisan maupun pengurus DPW, DPC yang telah memberikan dukungan kepada Ganjar sebagai capres masa depan.
"Aspirasi dan dukungan dari kader kita dengar dan kita tampung untuk menjadi bahan dalam memutuskan di forum Rapimnas PPP mendatang," katanya.
Ketika disinggung apakah ada kemungkinan PPP mengusung Ganjar sebagai capres?
Usman mengaku belum ada keputusan resmi dari partai. Namun, yang pasti keputusan resmi dari Megawati dan PDIP akan dibahas di internal DPP PPP untuk menjadi bahan dalam memutuskan capres yang didukung nantinya.
"Pasca Megawati memutuskan Ganjar, peta politik dan situasi politik pasti akan mengalami dinamika yang sangat luar biasa," terangnya.
Soal Sandiaga
Sebelumnya, Mardiono juga menjawab isu terkait Sandiaga Uno yang bergabung dengan PPP setelah hengkang dari Gerindra.
Ia mengatakan silaturahmi dengan Sandiaga Uno selama ini terjalin baik. Sandiaga juga mau menghadiri berbagai kegiatan PPP.
"Pak Sandi memang selama ini menghadiri acara-acara PPP dan kalau kita undang baik di daerah maupun di pusat beliau selalu hadir," jelas dia mengutip wawancara dengan Tribunjogja.com, Senin (24/4/2023).
"Tentu pilihan politik, para tokoh bangsa kita sudah menganalisa, kemudian selanjutnya terserah beliau (Sandiaga Uno). Apakah sudah meyakini bahwa bergabung dengan PPP adalah pilihan jalan perjuangan untuk bersama-sama dengan PPP," katanya lagi.
Ia menyebut saat ini Sandiaga Uno belum secara resmi menjadi anggota PPP.
Kendati demikian, PPP terbuka jika Sandiaga Uno menjadi kader PPP.
"Kalau beliau masih menjadi kader Gerindra ya tentu ada etika politik. PPP tidak mungkin kemudian memasukkan Pak Sandi sebagai kader PPP.
Nah, ketika memang sudah melepaskan diri dari partai Gerindra, jangankan Pak Sandi, tokoh-tokoh nasional, daerah yang lain, justru kami mengajak untuk mari saatnya bergabung bergandeng tangan berjuang bersama," lanjutnya.
"Kembali soal pak Sandi, itu nanti terakhir tergantung pada Pak Sandi sendiri, tapi PPP tentu akan welcome, termasuk semua tokoh," sambungnya. ( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari ) (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul PPP Bakal Umumkan Capres-Cawapres Besok 26 April 2023, Dukung Siapa?