News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indomie Rasa Ayam Spesial Dinyatakan Aman, BPOM Tetap Perintahkan Indofood Lakukan Mitigasi Risiko

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementerian Kesehatan Taiwan menyatakan mie instan Indomie Rasa Ayam Spesial dari Indonesia mengandung etilen oksida. Etilen oksida merupakan senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, ramai kabar perihal penarikan produk Indomie di Taiwan.

BPOM memaparkan penarikan produk Indomie tersebut di Taiwan disebabkan terdapat perbedaan standar residu pestisida Etilen Oksida (EtO) dalam produk makanan antara Taiwan dan Indonesia. 

Taiwan tidak memperbolehkan EtO pada pangan, sementara Indonesia masih memperbolehkan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri menyampaikan jika produk mi instan merek Indomie Rasa Ayam Spesial” aman dikonsumsi. 

Baca juga: BPOM Buka Suara Terkait Penarikan Produk Indomie di Taiwan

"Di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi, karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar," tulis BPOM, dikutip Tribunnews, Jumat (28/4/2023).

Lebih lanjut pada keterangan yang sama, BPOM memerintahkan pelaku usaha termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk untuk melakukan mitigasi risiko.

Yaitu dengan menjaga keamanan, mutu, serta gizi produk pangan olahan pada produksi dan diekspor.

Selain itu, memastikan bahwa produk sudah memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor.

Memastikan penanganan bahan baku yang digunakan untuk seluruh produk baik lokal maupun ekspor agar tidak tercemar EtO.

Dan juga memilih teknologi pengawetan bahan baku dengan menggunakan metode non fumigasi.

Seperti sterilisasi uap pada pra-pengapalan; meminimalkan penggunaan bahan tambahan pangan yang mengandung residu EtO pada proses produksi.

Atau, menggunakan teknik pengolahan suhu tinggi untuk memastikan EtO menguap maksimal.

Baca juga: Taiwan dan Malaysia Tarik Indomie Rasa Ayam Spesial, Ini Reaksi Indofood, Kemendag dan YLKI

Selain itu juga melakukan pengujian residu EtO di laboratorium terakreditasi untuk persyaratan rilis produk ekspor dan melaporkan kepada BPOM.

Lebih lanjut, BPOM menyebut pihaknya telah melakukan audit investigatif sebagai tindak lanjut terhadap hasil pengawasan Otoritas Kesehatan Kota Taipei dan industri.

Selain itu juga sudah melakukan langkah-langkah mitigasi risiko untuk memastikan residu EtO memenuhi ketentuan, antara lain seperti:

Mengidentifikasi bahan baku yang potensial mengandung residu EtO.

Menetapkan persyaratan CoA residu EtO pada bahan baku impor.

Menetapkan persyaratan evaluasi pemasok tidak menggunakan EtO untuk bahan baku lokal.

Dan melakukan pengujian residu EtO di laboratorium internal yang terakreditasi sebagai bagian dari monitoring rutin kesesuaian spesifikasi bahan baku di sarana produksi maupun untuk rilis produk ekspor.

BPOM secara terus-menerus melakukan monitoring dan pengawasan pre- dan post-market terhadap sarana dan produk yang beredar.

Termasuk inspeksi implementasi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) di sarana produksi, serta pelaksanaan sampling dan pengujian produk di peredaran untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Sekaligus menjamin produk yang terdaftar di BPOM dan beredar di Indonesia aman dikonsumsi.

"BPOM mengimbau masyarakat untuk selalu menjadi konsumen cerdas dalam memilih produk pangan," kata BPOM lagi. 

Terakhir, masyarakat dihimbau untuk selalu ingat cek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa sebelum membeli atau mengonsumsi produk pangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini