Lalu, menurut keterangan saksi dan rekaman CCTV, dua menit kemudian yakni pukul 09.31 WIB, AKBP Buddy tertabrak kereta di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur.
Kronologi Tewasnya AKBP Buddy
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simamarta membeberkan kronologi awal tewasnya AKBP Buddy berawal ketika korban bersama sepupunya, Junaedi Towoliu bersama-sama pergi dari rumah korban menuju Kantor Polres Metro Jakarta Timur dengan menggunakan mobil pada Sabtu (29/4/2023) pagi.
Ia mengatakan mobil tersebut disiapkan oleh istri Buddy.
"Tiba di Polres kurang lebih 05.45 WIB," katanya dalam konferensi pers di Gedung Polda Metro Jaya, Senin (1/5/2023).
Leonardus mengatakan sesampainya di Polres Metro, Buddy melakukan sarapan pagi.
"Kemudian korban minum obat dari dokter pasca operasi batu empedu. Selama dalam ruangan, korban sempat berganti baju, kemeja berbaju putih."
"Mencoba tidur di ruangan istirahat, namun ternyata tidak bisa tidur. Terbangun lagi, membuka baju. Selanjutnya mengganti kaos dengan jaket hitam," bebernya.
Baca juga: Ada Mafia Besar Dibalik Tewasnya AKBP Buddy, PMII Jakarta Timur Minta Bentuk Tim Investigasi
Selanjutnya, sekira pukul 09.11 WIB, Buddy turun lift menuju pintu keluar kantor Polres Metro Jakarta Timur seorang diri.
Kemudian, kata Leonardus, pada pukul 09.21 WIB, Buddy terlihat berada di Stasiun Jatinegara menurut rekaman CCTV yang diperoleh penyidik.
"Berjalan kaki seorang diri dari arah timur. Ini masih dengan menggunakan pakaian yang sama, seorang diri," tuturnya.
Lalu, Leonardus mengungkapkan pihaknya meminta keterangan dari masinis dan asisten masinis kereta api Tegal Bahari jurusan Pasar Senen-Tegal.
Mereka menjelaskan kereta api yang dikendarai berada dalam kecepatan 27 kilometer/jam saat memasuki Stasiun Jatinegara.
Baca juga: Olah TKP, Polisi Ungkap Tak Ada Hal Mencurigakan, Sebut AKBP Buddy Perawatan Sakit Batu Empedu
Pada saat memasuki stasiun, Leonardus mengatakan masinis melihat Buddy berdiri di pinggir tembok pembatas area rel.