TRIBUNNEWS.COM - Rara Istiati Wulandari, pawang hujan yang viral pada gelaran MotoGP Mandalika 2022 kembali dipercaya 'mengamankan' Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit ke-42 Tahun 2023, Selasa (9/5/2023).
KTT ASEAN Summit 2023 digelar di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mulai Senin (8/5/2023) kemarin.
Namun, wanita yang akrab disapa Mbak Rara itu, diketahui baru tiba di Labuan Bajo pada Selasa (9/5/2023) hari ini.
Dikutip dari Pos-Kupang.com, saat tiba di Labuan Bajo, Mbak Rara langsung menuju Pelabuhan Marina untuk melakukan ritual.
Saat Mbak Rara melakukan ritual, cuaca di Pelabuhan Marina terpantau hujan rintik.
Namun setelah melakukan ritual, cuaca di area kawasan Pelabuhan itu diketahui kembali cerah.
Baca juga: Mbak Rara Ungkap Kedatangannya di KTT ASEAN Summit ke-42 Tahun 2023 untuk Bantu Event Kenegaraan
Dikutip TribunnewsWiki, Rara Istiati Wulandari lahir pada 22 Oktober 1983 di Jayapura.
Wanita berusia 40 tahun ini diketahui bekerja di bawah naungan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
ITDC adalah perusahaan naungan BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan kawasan pariwisata.
Nama Rara mulai dikenal saat dipercayai sebagai pawang hujan di gelaran MotoGP Mandalika, Nusa Tenggara Barat pada Maret 2022 lalu,
Rara ditunjuk atas rekomendasi Menteri BUMN Erick Thohir.
Ia rupanya sudah kerap dimintai tolong sebagai pawang hujan di berbagai acara kenegaraan.
Di antaranya saat kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi), hingga upacara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang lalu.
Gaji Capai Tiga Digit
Gaji Rara sebagai pawang hujan diketahui bisa menyentuh hingga tiga digit alias ratusan juta.
Dikabarkan bahwa selama 21 hari bekerja di Sirkuit Mandalika sebagai pawang hujan, Rara telah mendapat bayaran total Rp 105 juta.
Artinya, selama satu hari Rara digaji sekitar Rp 5 juta.
Dikutip Tribunnews dari tayangan Diary The Onsu, Mbak Rara sebagai pawang hujan sampai harus membayar pajak karena besarnya honor yang ia terima.
"Kalau saya pawang hujan yang abal-abal, saya digaji ratusan juta lho ini. Saya juga bayar pajak," terang Mbak Rara, dikutip Selasa (9/5/2023).
Rara menyadari bahwa tidak semua orang akan percaya dengan profesinya.
Ia pun mengomentari potensi tudingan miring yang bisa dilayangkan kepada seorang pawang hujan.
"Kalau Rara dibilang menentang takdir karena seharusnya cerah dan hujan kok digeser-geser, saya sebagai orang indigo merasa kelahiran saya suatu kebaikan," ujar Rara.
"Saya berharap dengan kebaikan Tuhan kepada saya, saya bisa mengobrol dengan awan, tanah, air, dan udara, dan kini saya berusaha membantu PP, ITDC, Pertamina," lanjutnya.
Viral di Gelaran MotoGP
Rara beraksi pada saat Sirkuit Mandalika diguyur hujan deras menjelang balapan utama MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022) siang.
Saat itu, Rara melakukan ritual untuk meredakan hujan deras di lokasi.
Aksinya itu terekam kamera yang menayangkan siaran langsung MotoGP Mandalika.
Dengan mengenakan helm putih dan memakai jaket berwarna merah dan hitam, Rara berjalan tanpa memakai alas kaki di tengah guyuran hujan di sepanjang Sirkuit Mandalika.
Mbak Rara terlihat membawa alat-alat sambil berjalan di depan paddock guna meredakan hujan deras di lokasi.
Rara juga sesekali berhenti sambil mengucapkan suatu kata dan mengangkat alat-alatnya ke atas.
Kehadiran Rara sang pawang hujan di Sirkuit Mandalika itu pun membuat heboh penonton yang berada di tribun dan para warganet Indonesia.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Salma Fenty Irlanda) (Pos-Kupang.com/Robert Ropo)