Menggunakan kendaraan roda empat, korban mengarah ke tepian Sungai Kapuas di Desa Kuala Dua.
"Terkait motifnya kami sedang dalami, untuk informasi sementara yang kami dapatkan dari istrinya, korban keluar dari kantor KPUD bersama istrinya dengan menggunakan kendaraan mobil dan menuju ke arah Sungai Kapuas tepatnya di Kuala Dua," kata Kapolres.
Ia juga mengatakan, sang istri sempat diajak bunuh diri bersama.
Namun, ketika sudah berada dekat sungai sang istri sempat menarik rem tangan dan mobil berhenti di sisi sungai.
"Istrinya menyampaikan, korban mengajak istrinya untuk terjun ke sungai melakukan upaya bunuh diri, ketika sudah dekat dengan sungai, istrinya sempat menarik rem tangan dan sempat terjadi cekcok kemudian keluar dari mobil, setelah itu karena istrinya tidak mau jadi suaminya yang terjun ke sungai sendiri," katanya.
Sementara itu, seorang penambang pasir berinisial N mengatakan sebelum peristiwa terjadi, ia melihat sebuah mobil melaju kencang menuju ke arah tempat ia sedang bekerja.
N diketahui saat kejadian sedang bekerja di penambangan pasir dekat Sungai Kapuas Jalan KH Abdurahman Wahid, Desa Kuala Dua.
Ia menuturkan, mobil tersebut menerobos masuk ke area tempat ia bekerja dengan kecepatan tinggi.
“Kejadiannya sangat cepat, saya mendengar dan melihat mobil tersebut melaju ke arah saya, dan sempat hampir menabrak eksavator yang sedang bekerja,” katanya kepada Tribun.
Setelah hampir menabrak alat berat, mobil yang dikendarai lalu berhenti dan kemudian sosok pria tersebut turun dan langsung menerjunkan dirinya ke sungai.
Sementra sang istri masih berada di mobil.
Baca juga: Plt Ketua Golkar Kubu Raya Terjun ke Sungai Kapuas, Maman Abdurrahman: Tidak Ada Kaitan Politik
"Tadi itu dia sama istrinya pakai mobil lumayan laju, dan mengarah ke sungai, tapi katanya sempat rebut-rebutan rem tangan, terus turun dari mobil dan loncat ke sungai," katanya.
Setelah kejadian itu, pria yang loncat ke sungai tersebut tidak lagi tampak ke permukaan.