Sementara, Bernardus Djonoputro mengatakan bahwa saat ini urbanisasi tidak hanya terkait dengan masyarakat desa yang berpindah ke kota, namun juga masyarakat desa yang memiliki kebiasaan seperti masyarakat kota.
Seperti memiliki HP lebih dari satu dan berbelanja melalui e-commerce.
"Akan ada 70 juta kelas menengah baru dan 60 juta penduduk urban baru di Indonesia, juga lebih dari 25 metropolitan baru di Indonesia," ucap Aa Bernie, sapaan Bernardus Djonoputro.
Bernardus Djonoputro yang merupakan praktisi senior di bidang investasi, saat ini ditunjuk sebagai Kepala Badan Pengelola Kawasan Rebana, yang merupakan kelembagaan wilayah level metropolitan pertama di Indonesia yang diberi mandat berdasarkan Perpres 87 tahun 2021 untuk mengkoordinasikan, merencana dan memfasilitasi investasi, penataan ruang dan pembangunan.
Kawasan Rebana mencakup kota Cirebon, kabupaten Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka, Subang dan Sumedang yang akan menjadi kutub ekonomi baru Jawa Barat, dengan menyiapkan 13 Kawasan Peruntukan Industri seluas 43,000 hektar yang hampir sama dengan luas negara Swiss.
"Banyak hal yang perlu dipersiapkan dan kita kerjakan untuk mempercepat perkembangan pembangunan bangsa ini. Yang jelas, kita perlu commercially savvy agar dapat membuat potensi-potensi investasi yang kita miliki ini menjadi menarik bagi para investor, dan kita mampu melakukan manajemen kota berskala metropolitan dengan baik," jelas Aa Bernie.
Sekretariat Roemah Alumni Bersama, Tito Kurniadi menambahkan, hasil rangkaian FGD yang dilaksanakan oleh Roemah Bersama Alumni ini selanjutnya akan disusun sebagai salah satu gagasan pedoman pengelolaan pemerintahan serta pengambilan kebijakan di masa kepemimpinan mendatang.