Setiap indikator mengandung bobot penilaian pada setiap kategori.
"Selain itu, aspek yang dipertimbangkan juga pemenuhan kode etik jurnalistik atau pedoman penyiaran yang sekalipun bukan merupakan indikator yang berdiri sendiri, namun hakikatnya menjiwai penjurian oleh dewan juri dengan memegang teguh prinsip independen, egaliter, dan kerja-kerja kolaboratif," kata Ninik.
Baca juga: Pengusaha Ridho Pandoe Dipercaya KSAU Jabat Dirut Perusahaan di Bawah Yasau
Dalam proses penjurian, kata Ninik, Dewan Juri juga menemukan adanya karya yang dikirimkan peserta lomba namun tidak profesional atau perusahaan pers yang bersangkutan tidak bekerja secara profesional.
Antara lain, lanjut dia, terkait orisinalitas karena teridentifikasi plagiasi atau kemiripan dengan berita yang dimuat di berita lain.
Demikian pula, kata Ninik, perusahaan pers yang tidak profesional dengan menyatakan diri terverifikasi Dewan Pers padahal setelah ditelusuri nama perusahaan pers tersebut tidak terdata di situs website Dewan Pers.
"Melalui momentum KSAU Awards 2023, kiranya TNI Angkatan Udara semakin meneguhkan dukungan penuh terhadap karya jurnalistik berkualitas dengan tidak membuka ruang terhadap wartawan atau perusahaan pers yang tidak profesional," kata Ninik.
"Hanya karya jurnalistik berkualitaslah yang layak diikutsertakan dalam ajang yang bergengsi ini," sambung dia.
Apresiasi KSAU
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan acara KSAU Awards 2023 masih merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT TNI AU ke-77.
Ia mengatakan karya-karya nurnalistik serta masyarakat umum yang turut serta dalam ajang tersebut merupakan bentuk kasih sayang kepada TNI AU.
"Hasilnya luar biasa bagus karena kami dibantu oleh dewan juri yang sangat berbobot," kata Fadjar.
"Harapannya ke depan masyarakat dapat berpartisipasi membantu TNI AU melalui karya-karya jurnalis. Tentunya hasilnya ini juga menjadi masukan untuk kami untuk pembangunan kekuatan TNI AU ke depan," sambung dia.