"Merupakan suatu kebanggaan bahwa Candi Borobudur telah resmi menjadi tempat ibadah umat Buddha, bukan hanya bagi umat Buddha Indonesia, tapi juga umat Buddha dunia," ucap Wibowo.
"Ada tradisi Thudong dimana para Bikkhu berjalan kaki dari Thailand ke Indonesia menuju ke Candi Borobudur," lanjutnya.
Hari Raya Waisak 2023, lanjut Wibowo juga menjadi simbol kebersamaan umat Buddha.
Sebab dua organisasi keagamaan Budha terbesar di Indonesia, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) dan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) berkomitmen untuk merayakan Hari Raya Waisak secara bersama-sama.
"Tidak mementingkan ego masing-masing, tapi mengutamakan sikap toleransi dan kebersamaan," ujarnya.
Adapun rangkaian acara peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 yang telah dan akan dilaksanakan antara lain:
1. Acara Bakti Sosial Pengobatan Gratis pada 30 dan 31 Mei 2023
2. Api Dharma di Mrapen, Grobogan, dan Ritual pensakralan di Candi Mendut pada 2 Juni 2023
3. Pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit, Temanggung, dan Ritual pensakralan Candi Mendut pada 3 Juni 2023
4. Acara Kirab Waisak Candi Mendut ke Candi Borobudur, Detik-Detik Waisak, Pradaksina Candi Borobudur, dan Pelepasan Lampion Waisak pada 4 Juni 2023.
Acara festival pelepasan lampion merupakan pertanda penutupan perayaan Waisak 2567 BE tahun 2023.
Festival lampion di Borobudur ini juga bisa diikuti oleh masyarakat umum.
Baca juga: Cuti Bersama Hari Raya Waisak 2 Juni 2023, Apakah Hari Libur Nasional?
Sejarah Hari Raya Waisak
Hari Waisak merupakan hari lahir Sang Buddha.