Pada tanggal 28 Mei 1945, BPUPK diresmikan dengan kantor yang berlokasi di gedung Chuo Sangi-in yang sekarang menjadi Gedung Pancasila di Kementerian Luar Negeri, di Jakarta.
Dalam peresmian itu bendera Indonesia merah putih dan bendera Jepang secara bersama.
Wakil Indonesia mengibarkan bendera Jepang, sedangkan wakil Jepang mengibarkan bendera merah putih.
Setelah itu BPUPK pun mulai menggelar sidang.
Sidang pertama BPUPK ini berlangsung dari 29 Mei sampai 1 Juni 1945.
Pada pembukaan sidang tersebut, Radjiman sebagai ketua bertanya pada peserta sidang, “Apakah dasar negara yang akan dipergunakan jika Indonesia merdeka?”
Banyak hal yang didiskusikan dalam sidang BPUPK tersebut yang juga dihadiri oleh para tokoh agama seperti K.H. Wahid Hasyim dari Nahdlatul Ulama serta Ki Bagus Hadikusumo dari Muhammadiyah.
Para tokoh nasional berpidato di kesempatan tersebut.
Di antaranya adalah Muhammad Yamin yang berpidato pada tanggal 29 Mei, dan Supomo dua hari sesudahnya.
Baca juga: 20 Ucapan Hari Lahir Pancasila, Diperingati 1 Juni 2023
Hari Lahir Pancasila
Pada hari terakhir sidang, tibalah saatnya Soekarno berpidato.
Saat itu Soekarno berusia 44 tahun, dan sudah menjadi tokoh nasional yang terkenal setelah berulang kali dipenjara dan diasingkan oleh Belanda sebagai penjajah.
Dalam pidatonya yang berapi-api, Soekarno mengusulkan lima untuk menjadi dasar negara.
Pertama, kebangsaan Indonesia.