TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis komunikasi politik Hendri Satrio heran atas sikap Presiden Jokowi yang mempromosikan ketersediaan hunian untuk warga asing seperti Singapura di Ibu Kota Negara (IKN).
Adapun hal itu terjadi saat Jokowi berpidato di Ecosperity Week di Singapura, Rabu (7/6/2023).
Jokowi mempromosikan IKN serta mengajak warga Singapura tinggal di sana.
Menilai sikap Jokowi tersebut, Hensat menyebutkan bahwa banyak generasi milenial di Indonesia tidak mempunyai rumah.
"Data kementerian PUPR seperti yang disampaikan menteri BUMN pada April kemarin, ternyata 81 juta generasi milenial Indonesia belum punya rumah.” kata Hensat dalam keterangannya, Jumat (9/6/2023).
Menurutnya hal tersebut juga menjadi sebuah ironi. Banyak rakyat Indonesia belum punya rumah, tetapi tawarkan warga negara asing tinggal di IKN.
“Ini lucu, 81 juta orang belum punya rumah, tapi malah tawarkan warga negara Singapura properti di IKN. Jangan-jangan, ujungnya malah properti dan lahan di IKN dimiliki asing. Sementara masyarakat masih terus berjuang sendiri untuk memiliki hunian yang bahkan paling sederhana,” katanya.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021, angka backlog perumahan di Indonesia mencapai 12,71 juta.
Baca juga: Kepala Otorita IKN: Lima Negara Berniat Tanam Modal di IKN Nusantara
Founder lembaga survei KedaiKOPI tersebut mengkhawatirkan nasib gen milenial dan Z di Indonesia yang masih kesulitan mendapatkan hunian, sementara perumahan di IKN sibuk ditawarkan ke warga asing.