Sementara itu, Siti Nurbaya mengatakan, pada sektor limbah, Indonesia menargetkan penurunan tingkat emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 40Mton CO2e melalui kebijakan dan upaya sendiri (CM1).
Selain itu, 43,5 Mton CO2eq melalui skenario kebijakan dengan dukungan kerjasama internasional M2), di tahun 2030.
Oleh karena itu, kata Siti, dalam mencapai target, pada sub sektor sampah, pemerintah Indonesia mendalami dan memperluas strategi “Reduce, Reuse, Recycle”.
"Dengan menerapkan skema pengelolaan sampah dengan mengoptimalkan
rantai nilai pengelolaan sampah di sumber dengan penerapan konsep ekonomi sirkular dan membangun industrialisasi penanganan sampah melalui pemanfaatan
teknologi dan peningkatan fasilitas pengolahan sampah yang dikelola secara profesional serta terintegrasi, yang di orientasikan untuk sampah plastik, menjadi pendekatan reuse-recycle- reorient and diversity," ungkapnya.
Sebagai informasi, FPSN 2023 mengangkat tema "Solusi untuk Polusi Plastik".
Dalam acara pembukaan acara tersebut, dihadiri oleh seluruh Pejabat Eselon I Pusat KLHK dan kementerian lembaga; para Pejabat Eselon II Pusat dan Daerah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup; Pimpinan BUMN dan Perusahaan yang hadir; Perwakilan Produsen, Sociopreneurs, Asosiasi dan Komunitas; Para Penggerak Pegiat Bank Sampah dan Pegiat Lingkungan.