Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas turut bicara soal sindiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai estafet kepemimpinan bukan seperti meteran pom bensin yang harus dimulai dari 0.
Ibas mengatakan keinginan setiap partai politik berbeda-beda.
Ada partai yang menginginkan proses kepemimpinan berkelanjutan, tapi ada juga partai yang menginginkan perubahan dan perbaikan seperti Koalisi Perubahan yang dihuni PKS, Demokrat, dan Nasdem.
"Tentu semua partai juga menginginkan adanya proses kepemimpinan yang berkelanjutan, tapi juga ada partai yang menginginkan proses perubahan dan perbaikan juga terjadi," kata Ibas dalam tayangan Kompas TV, Jumat (16/6/2023).
Menurutnya tak ada yang salah dengan perbedaan pandangan dan narasi tersebut karena Indonesia merupakan negara demokrasi.
Baca juga: Kamhar Tegaskan Partai Demokrat dan AHY Punya Iman Politik Kuat Bersama Koalisi Perubahan
Kata Ibas, narasi yang disampaikan incumbent atau kompetitor pasti akan disesuaikan dengan cita-cita mereka yang ingin dicapai untuk 5 tahun ke depan.
"Itulah demokrasi, sehingga narasi yang disampaikan oleh incumbent, kompetitor atau penantang ya harus disesuaikan dengan apa yang mereka ingin capai dalam cita-cita besar 5 tahun kepemimpinan nanti," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bicara soal kelanjutan kebijakan pemerintah.
Baca juga: Nama Cawapres Anies Baswedan Disebut Sudah Disetujui 3 Ketua Umum Parpol Koalisi Perubahan
Dia mengatakan jangan sampai peralihan kepemimpinan seperti 'meteran pom bensin'.
"Kepemimpinan itu ibarat tongkat estafet bukan meteran pom bensin. Kalau meteran pom bensin itu 'dimulai dari 0 ya'. Apa mau seperti itu? Ndak kan? Masak kayak meteran pom bensin," tegas Jokowi saat memberikan sambutan pada Peluncuran Indonesia Emas 2045, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).