Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran Jenderal (Purn) TNI Andika Prakasa di acara puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama GBK menguatkan isu duet Ganjar Pranowo dan Jenderal Andika di Pilpres 2024.
Sebab, sebelum kehadiran Jenderal Andika di acara Bulan Bung Karno, mantan Panglima TNI itu sempat berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
Selain itu, nama Jenderal Andika juga santer dikaitkan dengan PDIP beberapa hari belakangan ini disebut bakal jadi lawan potensial menghadapi Prabowo Subianto yang notabene memiliki latar belakang sama di militer.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menganggap masuknya nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa sebagai calon pendamping bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo menarik.
Yunarto menyebut Andika bisa memanfaatkan kekuatannya sebagai seorang jenderal untuk mendampingi Ganjar dalam menghadapi bakal capres lain, yakni Prabowo Subianto, yang juga merupakan pensiunan jenderal.
"Munculnya nama Andika menurut saya jadi menarik, karena lawannya dari Ganjar ini kan yang paling kuat saat ini Prabowo. Dengan kelengkapan sosok jenderal di sampingnya itu jadi kekuatan tersendiri," kata Yunarto dikutip dalam keterangannya, Minggu (25/6/2023).
Yunarto menjelaskan, jika betul Ganjar memutuskan untuk menggandeng Andika ke Pilpres 2024 maka akan menjadi kombinasi sipil-militer.
Menurut dia, kekuatan nasionalis sipil cocok untuk bersanding dengan kekuatan militer.
"Misalnya kekuatan nasionalis secara sipil bersanding dengan kekuatan militer yang biasanya dianggap dekat dengan pemilih Islam, biasanya, itu bisa jadi kekuatan tersendiri," ujarnya.
Baca juga: Andika Perkasa Hadiri Puncak Bulan Bung Karno 2023, Sinyal Jadi Cawapres Ganjar?
Lantas, Yunarto menyinggung hubungan Andika dengan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono dan PDI-P cukup baik selama ini.
Dia meyakini popularitas Andika masih terjaga meski sudah pensiun dari Panglima TNI.
Hanya saja, kata Yunarto, masih ada persoalan lain sebelum memutuskan cawapres Ganjar, yakni kepentingan para partai pendukung Ganjar.
"Artinya, pertanyaannya apakah Andika bisa dianggap menguntungkan PDI-P? Apakah bisa dianggap menguntungkan PPP, yang sudah punya jagoan Sandiaga Uno? Atau Perindo atau Hanura? Saya pikir tantangan dari Mas Andika ada di situ," ucap Yunarto.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, wacana pasangan capres/cawapres dari kalangan sipil dan militer sudah lama dibicarakan dan wacana tersebut sangat baik karena paket tersebut saling melengkapi.
“Sebenarnya dulu ada kombinasi sipil-militer, termasuk kombinasi sipil-ulama, kombinasi sipil kepala daerah dan kombinasi itu tetap masih cukup bagus karena kan paket yang saling melengkapi ya, kepala daerah dengan satunya lagi militer,” kata Pangi kepada wartawan, Sabtu (24/6/2023).
Dikatakan Pangi, dibanding Prabowo, Jenderal Andika bukanlah perwakilan militer yang biasa, tetapi sosok militer yang sudah mencapai puncak karir dalam dunia militer sehingga akan menjadi lawan kuat Prabowo di Pilpres 2024.
Namun, Pangi menilai keputusan dipasangkan Jenderal Andika sebagai cawapres Ganjar berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Militernya ini juga bukan kaleng-kaleng kan jenderal cuma kalau kita lihat di simulasi belum tentu kelihatan juga angkanya cukup potensial apakah memang Ganjar-Andika itu cukup menjanjikan? Tinggal kalau di PDIP itu nanti yang menentukan capres/cawapres itu ya suka-sukanya Bu Mega, kalau misalnya Bu Mega lebih senang ke Andika ya jadi, tapi kalau nggak seneng ya belum tentu,” ucapnya.
Dijelaskan Pangi, PDIP adalah satu-satunya partai politik yang bisa mengusung capres/cawapres sendiri tanpa koalisi, hingga mereka sangat bebas untuk menentukan sosok cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Selain itu, lanjut Pangi, waktu pendaftaran capres/cawapres masih lama hingga komunikasi politik untuk membangun koalisi masih lentur.
“PDIP kan golden tiket, jadi dia tidak mau terlalu didikte oleh partai politik dan karena koalisi kita masih lentur, kemungkinan apapun bisa terjadi tergantung kebutuhannya usernya apa, karena kebutuhan wakil presiden ini kan macam-macam, yang pertama adalah kebutuhan kemenangan sebagai pendompleng atau bantalan kemenangan?" ujarnya.
Baru-baru ini, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengakui bahwa nama Andika Perkasa masuk dalam kandidat Ketua Tim Sukses (Timses) pemenangan Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal ini disampaikan Puan Maharani ketika ditanya peluang Andika menjadi Ketua Timses Ganjar.
Namun, Puan belum membahas lebih lanjut perihal tim pemenangan tersebut.
Lebih lanjut, Puan menjawab soal kedekatan hubungan Andika Perkasa dengan PDI-P dalam beberapa waktu terakhir.
Terkini, Andika diketahui berziarah ke Makam Presiden Pertama sekaligus Proklamator Kemerdekaan RI Soekarno atau Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
Hanya saja, Puan tak bisa memastikan apakah ziarah Andika itu penanda bahwa yang bersangkutan sudah menjadi kader PDI-P.
"Jadi nanti tanyakan sendiri ya sama Pak Andika, 'Pak Andika, sudah jadi kader PDI Perjuangan belum sih?" ujar Puan.