Di kota inilah Bung Karno menggali pemikiran Indonesia Merdeka, bertemu dengan Pak Marhaen.
“Kami berterima kasih kepada Gubernur Jawa Barat bahwa seluruh rekam jejak Bung Karno di Bandung, dari rekam Pak Marhaen, hingga penjara Banceuy, semua dipelihara baik,” kata Hasto.
Dia juga mengingatkan bahwa di Bandung, PDIP mencanangkan penggunaan peci Bung Karno. Sebab peci itu menjadi tanda pengenal utama banyak warga dunia baik di Asia dan Afrika, mengenai kepemimpinan Soekarno.
Hasto menceritakan juga bagaimana di Bandung, Bung Karno menggelorakan solidaritas bangsa Asia-Afrika lewat Konferensi Asia Afrika (KAA).
“Dari Kota Bandung seluruh tradisi intelektual Soekarno dimatangkan dan dibumikan menjadi ideologi pembebasan Marhaenisme, yang secara kontemplatif juga menjadi bagian Pancasila. Maka semoga dengan monumen ini, semangat perjuangan Bung Karno diteladani seluruh rakyat Indonesia khususnya para anak muda,” ungkap Hasto.
Baca juga: PDI Perjuangan Undang Sandiaga Uno di Puncak Bulan Bung Karno, Hasto: Bukan Sebagai Cawapres
Hasto juga menjelaskan riset doktoralnya di Universitas Pertahanan RI mengenai pemikiran geopolitik Soekarno.
Dia jelaskan temuannya tentang tradisi intelektual Bung Karno yang visioner namun sekaligus membumi demi mencapai masyarakat Indonesia adil dan makmur.
“Pesannya ke anak muda Indonesia adalah bacalah buku sebagai jendela dunia,” kata Hasto.
“Begitupun temuan saya soal 7 variabel geopolitik Soekarno, dimana yang terpenting adalah penguasan iptek. Anak muda Indonesia harus memajukan kepemimpinan Indonesia lewat iptek. Maka dengan groundbreaking ini, kita harap cita-cita anak bangsa dipandu pemikiran Soekarno dapat kita gelorakan,” tegasnya.
Lebih jauh, Hasto mengatakan Megawati Soekarnoputri juga menyampaikan harapan tentang monumen Bung Karno menghadirkan suatu getaran yang membangkitkan rasa cinta kepada tanah air, membangkitkan semangat kepemimpinan Indonesia bagi dunia dengan cara berdikari serta berkebudayaan yang kuat.
“Selamat. Ibu Megawati mewakili keluarga Bung Karno mengucapkan terima kasih. Beliau berjanji ketika monumen itu selesai, beliau yang akan meresmikannya langsung,” ujar Hasto.
Ketua Yayasan Putra Nasional Indonesia, Pamriadi, menjelaskan groundbreaking ini merupakan sebuah gagasan yang dilakukan sejak 6 bulan terakhir.
Sejumlah pihak termasuk konsultan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) terlibat dalam penggodokan idenya. Pembangunan akan dimulai Juli ini dengan awalnya menata taman Plaza Bung Karno.
Pematung dari Yogyakarta, Gunadi, juga sedang bekerja menyelesaikan patungnya.