TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dengan perkembangan dunia digital yang semakin pesat, para pedagang bisa memanfaatkan fitur live di media sosial untuk membuat jualan mereka semakin diminati oleh pembeli.
Managing Director - IMFocus Digital Consultant M Adhi Prasnowo menyampaikan, ketika menjalankan sebuah usaha, perlu untuk memiliki kemampuan dalam memahami keamanan dan kejahatan pada penggunaan fitur live streaming.
"Sebagai pelaku usaha, kita harus menjaga privasi dan identitas pribadi, memastikan konten sesuai dengan kebijakan platform, tidak terlibat dalam cyberbullying atau pelecehan, serta bertindak cepat atas kejahatan yang mungkin terjadi dengan menggunakan fitur report," ujarnya dalam webinar Tips dan Trik Laku Berjualan dengan Fitur Live Medsos, dikutip Jumat (30/6/2023).
Ia menambahkan, penggunaan fitur live streaming di media sosial tidak hanya berdampak positif bagi penjualan barang dan jasa, tetapi juga dapat bersifat negatif. Dampak positif penggunaan fitur live streaming bagi penjualan barang dan jasa di antaranya memberikan jangkauan audience yang luas secara global.
"Kemudian, menyediakan platform yang relative murah untuk pemasaran, memungkinkan interaksi melalui komentar dan pesan langsung, juga memberikan kesempatan kepada pelaku usaha untuk membangun dan memperkuat kesadaran merek," tuturnya.
Namun dampak negatif dalam penggunaan fitur live streaming bagi penjualan barang dan jasa yakni komentar negatif dan reputasi online, kekhawatiran akan privasi, juga ketergantungan pada platform pihak ketiga.
Bidang Komunikasi Publik/RTIK Ni Nyoman Pudak Sari mengatakan fitur live streaming memberikan ruang dalam berinteraksi dengan banyak orang dari latar belakang culture yang berbeda. Tentu hal ini dapat menjadi kesempatan bagi pelaku usaha untuk memperluas target konsumen yang mungkin tidak hanya di satu kota, tetapi bisa mencapai keluar negeri.
"Maka penting untuk membuat konten pemasaran yang menarik dalam meningkatkan penjualan barang dan jasa melalui fitur live streaming," ucapnya.
Dalam dunia bisnis, plagiarism bisa saja terjadi karena meniru karya orang lain memberikan waktu yang singkat, apalagi bagi orang-orang yang kurang minat dalam membaca dan kurang memahami penggunaan media sosial.
Oleh karenanya, media sosial harus digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan diri, menjalin relasi, menerima dan menyebar informasi yang benar, tidak mengunggah postingan yang mengandung unsur SARA atau informasi dengan sumber yang tidak jelas.
"Selalu beretika dalam berinteraksi dengan konsumen ataupun pelaku usaha, serta tidak melakukan plagiarism," katanya.
Dikesempatan yang sama Indah Purwanti Ningsih selaku Entrepreneur/Direktur NTB MALL mengatakan bahwa media sosial yang menyediakan fitur live streaming memberikan keuntungan bagi pelaku usaha dalam meningkatkan engagemen dan branding, juga kepercayaan dan ketertarikan konsumen.
"Adapun tips dan trik dalam penggunaan fitur live streaming yaitu: tentukan platform live streaming yang ingin digunakan dengan tepat, pilih waktu terbaik (akhir pekan, jam pulang kerja, tanggal gajian), cek persiapan (produk, link pembelian, koneksi internet, kualitas video dan audio)," ujar Indah.
Lalu, kenali target pasar dengan konten yang menarik, membuat segmen yang terkonsep (mulai dari review produk, segmen hiburan, baca komentar, hingga berjualan), memilih host yang memiliki product knowledge agar dapat mengedukasi penonton yang bertanya, gunakan strategi FOMO (Fear of Missing Out), serta berkolaborasi dengan Influencer.