"Saat pramugari memberi pengumuman, tidak ada respons dari penumpang lain. Sehingga saya mendekat di bangku tempat duduk perempuan."
"Saya minta kaos tangan, dan saat itu memang tersedia semuanya, termasuk gunting untuk memotong tali pusar," ucap Yulia, seperti dikutip dari Tribun Mataraman.
Yulia menggambarkan, situasi penumpang dalam pesawat sangat panik dan tegang.
Saat itu, ada tiga kursi baris belakang dikosongkan untuk membuat suasana lega.
Para pramugari pun memasang tirai di pesawat untuk sekadar menutup ruangan.
Baca juga: Viral Pengantin Wanita di Palembang Meninggal setelah 5 Menit Ijab Kabul, Keluarga Sebut Kelelahan
Julia mengatakan, dirinya sempat meminta air hangat kepada pramugari.
Ia juga minta agar pramugari menaikkan suhu AC yang saat itu terasa sangat dingin.
Penumpang yang bersalin itu, lantas diminta Yulia untuk mengejan hingga bayinya lahir selamat.
Julia juga mengikat kedua ujung tali plasenta sebelum kemudian meminta penumpang lain untuk memotongnya.
"Saya suruh ngeden (mengejan), kemudian saya putus tali pusarnya. Harus kita putus dan kita ikat sekeras-kerasnya, kemudian dipotong," terangnya.
Bayi tersebut, dibersihkan dan dibawa menuju ambulance yang memberi pertolongan saat tiba di bandara.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Bambang Ismoyo)