News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Bicara Soal Pembakaran Alquran di Eropa: Jangan Bersembunyi di Balik Kebebasan Berekspresi

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menlu RI Retno Marsudi. Ia angkat suara terkait pembakaran Al-quran yang terjadi di berbagai negara, termasuk Swedia.

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia lewat Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi angkat suara terkait pembakaran Al-quran yang terjadi di berbagai negara, termasuk Swedia.

Retno menegaskan tidak ada satupun pihak yang boleh memprovokasi, melakukan pembakaran kitab suci dengan alasan kebebasan berekspresi.

"Indonesia mengecam keras pembakaran Al-Quran di beberapa negara, termasuk di Swedia," kata Retno, Rabu (12/7/2023).

"Provokasi ini sangat menghina muslim di seluruh dunia. Kalian tidak bisa bersembunyi dibalik kebebasan berekspresi," lanjutnya.

Ia mengatakan orang yang waras tahu ini tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi.

Bahkan hal ini menunjukkan perilaku Islamophobia, yang menunjukkan kebencian melawan Islam yang merupakan agama yang damai.

Menlu RI meminta semua pihak berhenti jadi berhentilah menyalahgunakan kebebasan berekspresi dalam hal ini.

Baca juga: PBB: Aksi Pembakaran Alquran adalah Bentuk Ujaran Kebencian

Indonesia menuntut dewan HAM dan pemangku kepentingan terkait untuk menindaklanjuti ujaran kebencian tersebut.

"Pasal 20 ICCPR mewajibkan negara untuk melarang advokasi kebencian agama berdasarkan hukum," kata Retno.

"Dalam permasalahan ini, diam bukanlah emas. Kebebasan berekspresi adalah bukan kebebasan untuk mendiskriminasi dan membenci yang lain," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini