TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menilai tingginya kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung tidak lepas dari pengusutan sejumlah kasus yang menjadi perhatian publik.
Demikian dikatakan Koordinator Bidang DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Rasminto menanggapi hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang mengungkapkan
kejaksaan menjadi lembaga yang paling dipercaya publik daripada institusi penegak hukum lainnya.
Menurut Rasminto, hal itu terkait kinerja kejaksaan dalam mengusut kasus tindak pidana korupsi (tipikor).
"Kejaksaan dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di bawah Pak Burhanuddin, terlihat serius mengusut kasus korupsi. Ini berbeda dengan KPK. Makanya, enggak heran kalau kepercayaan publik bergeser ke kejaksaan," kata Rasminto saat dihubungi, Kamis (13/7/2023).
Ia mencontohkan sejumlah kasus yang menjadi perhatian publik antara lain kasus dugaan korupsi pengadaan BTS 4G.
"Sebelumnya, ada kasus mafia minyak goreng, Jiwasraya, dan ASABRI," kata dosen Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi itu.
Selain itu, menurutnya, berbagai terobosan dan kinerja positif dalam penanganan tindak pidana lainnya juga turut berkontribusi pada peningkatan kepercayaan publik tersebut.
Kendati demikian, Rasminto meminta kejaksaan tidak besar kepala dengan tingginya kepercayaan publik ini. Pangkalnya, masih banyak hal yang harus diperbaiki.
"Salah satunya adalah oknum jaksa. Memang kejaksaan bersikap tegas terhadap jaksa-jaksa nakal, tetapi akan lebih baik jika bisa dicegah. Ini harus dicarikan solusinya untuk menjaga nama baik institusi," saran Rasminto.
Baca juga: Wakil Ketua MUI Nilai Kepercayaan Publik Terhadap Kejagung Meningkat karena Ungkap Kasus Besar
Diketahui, berdasarkan hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode Juli 2023, masyarakat yang percaya dengan Korps Adhyaksa mencapai 69 persen, disusul Polri 65 persen, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 64 persen.