TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Nasional (LSN) mengeluarkan hasil temuan terbarunya.
Dalam temuannya, Prabowo Subianto dipilih oleh mayoritas Generasi Z atau biasa disingkat Gen-Z.
Mereka adalah responden dalam kelompok umur 17 s/d 20 tahun dan 21 s/d 24 tahun.
Berdasarkan hasil survei LSN, responden dalam dua kelompok umur awal ini ternyata cenderung menjatuhkan pilihannya pada Prabowo Subianto.
"Seandainya Pilpres dilaksanakan saat ini, sebanyak 39,8 persen responden kelompok umur 17 s/d 24 tahun yang mewakili Gen-Z mengaku akan memilih Prabowo Subianto," kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Rabu (26/7/2023).
Sementara itu sebanyak 31,5 persen dari mereka menyatakan dukungannya pada Ganjar Pranowo dan 23,4 persen lebih memilih Anies Baswedan.
Gema menjelaskan alasan mengapa Prabowo lebih dipilih oleh anak muda, ketimbang Ganjar dan Anies.
Dia menyebut bahwa anak muda Indonesia ternyata termasuk dalam kategori pemilih rasional (rational voters) yang tidak mudah terjebak oleh politik pencitraan.
"Dalam hal ini Prabowo dipandang oleh Gen-Z sebagai sosok pemimpin yang apa adanya, tulus, dan total fokus pada kepentingan dan persatuan nasional," ujarnya.
"Mayoritas dari Gen-Z juga mengapresiasi kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI sebagaimana ditemukan dalam survei LSN kali ini," tandasnya.
Sebagai informasi, survei bertajuk 'Dinamika Peta Dukungan terhadap Tiga Capres Papan Atas dan Arah Dukungan Massa Jokowi Jelang Pemilu 2024' itu dilakukan pada periode 10 sampai 19 Juli 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Populasi dari survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).
Adapun jumlah sampel yang dilibatkan dalam survei ini ada sebanyak 1420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang (multistage random sampling).
Baca juga: Survei New Indonesia: Simulasi 2 Nama, Prabowo Subianto Ungguli Ganjar Pranowo
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner. Sedangkan ambang kesalahan margin of error (MoE) sebesar kurang lebih 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.
Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS.