TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Golkar DPD I Kalimantan Barat Maman Abdurrahman mengakui ada dorongan dari mayoritas ketua DPD agar Golkar merapat mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.
Menurut Maman, dorongan ini muncul saat 38 ketua DPD I Golkar bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto di Bali, pada Minggu (30/7/2023).
Maman mengatakan, mayoritas pengurus DPD I ingin agar Golkar berkoalisi dengan Partai Gerindra.
Dorongan itu muncul di sela pembicaraan penolakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) seluruh DPD se-Indonesia dengan Airlangga Hartarto.
"Selain membicarakan terkait penolakan munaslub, dalam diskusi santai dan informal (dengan Airlangga) sebagian besar suasana kebatinan beberapa DPD I mendorong agar Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra," kata Maman, Senin (31/7/2023).
Maman mengakui, ada sejumlah alasan mayoritas DPD I Golkar mendorong Airlangga bisa berkoalisi dengan Prabowo Subianto.
Antara lain, Prabowo yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan juga pernah di partai berlambang pohon beringin.
"Pak Prabowo kan pernah di Golkar," ucap Maman.
Selain itu, Golkar juga pernah berkoalisi dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 lalu.
"Di Pilpres Tahun 2014, Golkar pernah berkoalisi mendukung Pak Prabowo," sambung Maman.
Dia mengaku alasan selanjutnya mayoritas DPD I ingin Golkar berkoalisi dengan Gerindra karena elektabilitas Prabowo yang mentereng diantara bakal calon presiden lainnya.
"Secara elektabilitas Pak Prabowo menurut kawan-kawan DPD I Golkar cukup mentereng dan signifikan," jelas Maman.