News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KSP Soal Rocky Gerung Hujat Jokowi Viral di Medsos: Kritik Tak Masalah, Tapi Bukan Caci Maki

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar video Rocky Gerung berorasi di acara buruh di Kota Bekasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video Pengamat Politik Rocky Gerung viral di media sosial (Medsos). Dimana Rocky Gerung menghujat dan mengeluarkan umpatan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Di video itu, Rocky Gerung menyoroti lawatan Presiden Jokowi ke China. Diduga dengan menawarkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan.

Dalam potongan video tersebut, Rocky Gerung  berbicara mengenai Presiden Jokowi bila nantinya tidak menjabat lagi sebagai orang nomor satu di Indonesia. 

Video itu diketahui diambil saat acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Bekasi.
 
"Kalau nggak jadi Presiden nanti dia akan jadi rakyat biasa, tapi ambisi Jokowi akan mempertahankan legasinya. Dia pergi ke China untuk  tawarkan IKN. Dia mondar mandir dari satu koalisi ke koalisi lain untuk mencari kejelasan dirinya," kata Rocky Gerung.

"Dia cuma pikirkan nasibnya sendiri, gak memikirkan nasib kita (masyarakat indonesia dan buruh). Itu bajingan yang tol*l. Kalau dia bajingan pintar, dia bakal berdebat dengan Jumhur Hidayat," sambungnya.

Menanggapi itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko menilai bahwa apa yang disampaikan Rocky Gerung kelewatan batas.

Sebab, siapapun yang menjadi pemimpin di Republik ini, Jokowi selain menjadi orang tua biologis anak-anaknya, juga orang tua ideologi pengikutnya.

"Jadi apa yang disampaikan rocky itu terlalu sarkas sekali dan itu hati-hati, karena bisa ditafsirkan dan ditangkap berbeda oleh anak-anak ideologisnya Jokowi," kata Joanes Joko saat dihubungi, Senin (31/7/2023).

"Apa yang disampaikan Rocky itu menurut kami sudah amat kelewatan," sambung dia.

Joanes menyebut hal tersebut harus diantisipasi mengingat saat ini tengah mamasuki tahun politik. Di mana, semua pihak diminta untuk menjaga situasi lebih kondusif.

"Prinsipnya kritik itu tidak ada masalah, tapi bukan caci maki," ucap Joanes.

"Karena kalau kritik, kalau caci maki ya itu ada konseskuensinya. Konsekuensi, mungkin Pak Jokowinya tenang-tenang saja, tetapi bagaimana menghendel anak-anak ideologisnya," terangnya.

Dia juga menyakini bahwa anak-anak ideologi Jokowi tak akan tinggal diam terkait pernyataan Rocky Gerung tersebut.

Maka, KSP pun hanya bisa menghimbau agar peristiwa penghinaan terhadap Kepala Negara tak terjadi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini