Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) bersama pemerintah menekan angka stunting.
Ia pun meminta, para pengusaha untuk menjadi orangtua angkat anak-anak yang mengalami stunting.
"Kalau tadi disampaikan Bu Shinta ada 1.000 pengusaha, misalnya satu pengusaha menjadi anak angkat dari 2000 balita, ngurus 2000 itu kecil banget," kata Jokowi yang dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (31/7/2023).
Baca juga: KemenPPPA: Perkawinan Usia Anak Dapat Menyebabkan KDRT Hingga Stunting
Jokowi memaparkan bahwa mayoritas anak-anak yang stunting berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Karena itu, tugas orangtua angkat ini adalah meningkatkan kesejahteraan gizi pada anak-anak tersebut.
Seperti menjamin ketersediaan pangan pangan yakni protein hewani dan sayur mayur.
"Apa sih yang harus diberikan karena rata-rata anak-anak stunting ini berada pada keluarga-keluarga yang tidak mampu, belikan telur, daging ayam, daging, sayur," urai mantan wali kota Solo ini.
Jokowi menuturkan, jika langkah itu bisa terealisasi maka tidak mungkin angka anak stunting di Indonesia akan mencapai 14 persen sesuai target di tahun 2024.
"Bukan sebuah hal yang besar tapi rutinitas yang harus dilakukan. lalu ditimbang setiap bulan itu kelihatan cepat kelihatan hasilnya kalau konsisten," harap Jokowi.
Ia pun mengapresiasi Apindo yang menaruh perhatian dalam urusan stunting ini.
"Biasanya kalau bicara di Apindo itu bicaranya selalu untung dan rugi, profitnya berapa, cuannya berapa, tapi sore hari ini saya senang apindo berbicara mengenai stunting," ungkap dia.