Lantas, Yunus pergi ke tepi pantai dan berlayar menggunakan kapal menyebrangi lautan. Namun, hal tak terduga kemudian terjadi.
Baca juga: Bacaan Surat Ali Imran Ayat 190-191 dalam Tulisan Arab, Latin, Lengkap dengan Arti dan Tafsirnya
Selamat dari Perut Ikan yang Memakannya
Di tengah badai, kapal yang ditumpanginya terancam tenggelam karena kelebihan muatan.
Meski semua barang yang tidak berguna dilemparkan ke laut, kapal yang ditumpangi Yunus masih belum seimbang.
Hingga diputuskan untuk menurunkan penumpang agar keseimbangan kapal dapat terjadi dan semua penumpang kapal dapat selamat.
Pada waktu itu, maka dilakukanlah pengundian siapa yang diturunkan dari kapal agar adil.
Nama Nabi Yunus selalu muncul dalam tiga pengundian tersebut, sehingga ia harus rela untuk terjun ke dalam laut.
Ketika terjun ke laut, Nabi Yunu ditelan oleh ikan paus.
Kisah ini terdapat dalam Q.S. Ash-Shaffat ayat 139-144, artinya:
“Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi, lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak, termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.”
Dzikir untuk mengingat Allah Swt. yang menyelamatkan Nabi Yunus a.s dalam situasi genting itu.
Doa tersebut, diabadikan dalam Q.S. Al-Anbiya ayat 87.
Dari peristiwa tersebut, hendaknya kita mengamalkan doa Nabi Yunus a.s dalam kehidupan sehari-hari.
Terutama ketika kita mengalami kesulitan, kesusahan, dan kesedihan.
Baca juga: Bacaan Surat Al Maidah Ayat 48, Lengkap dengan Terjemahan dan Tafsirnya