TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menanggapi temuan terbaru survei Indikator Politik Indonesia bahwa elektabilitas bakal calon presiden Anies Baswedan di Sumatera Barat (Sumbar) disalip oleh Prabowo Subianto.
Surya Paloh menyebut hasil survei itu relatif bahwa tak ada jaminan hari ini dan seterusnya apalagi tahun depan saat Pemilu 2024.
"Dia (angka hasil survei) akan bergerak, tren ini bisa menaik, tapi tidak berhenti di tempat, bisa fluktuatif, naik dan turun kembali, bahkan yang dibawah pun bisa rebound ke atas," ujarnya Surya Paloh kepada TribunPadang.com, Minggu (6/8/2023) pagi.
Surya Paloh memperkirakan, harusnya suara rakyat Sumbar terbanyak pilihannya jatuh pada sosok seperti Anies Baswedan.
Menurut Surya Paloh, alasannya ialah dari logika berpikir sederhana, bahwa dari berbagai aspek, latar belakang, dan kultural, Anies Baswedan begitu cocok dengan preferensi pemilih di Sumbar.
"Dari logika aspek pendekatan yang amat logic, kultural, cara berpikir, entrepreneurship, dia sosok penggerak civil society, sebagai guru, akademisi, agamis. Masa ga masuk hitungan?" ujarnya.
Menurutnya lagi, di temuan survei harusnya elektabilitas Anies Baswedan lebih unggul dari bacapres lainnya.
"Selera Sumbar, sebenarnya harusnya (Anies) number one, paling tidak unggul-unggul dikit, ini akan kita lihat ke depan," imbuh Surya Paloh.
Meskipun begitu, kata dia, dalam upaya pemenangan Anies Baswedan di Sumbar, Partai NasDem dan pendukung harus terap bekerja keras, dan yang tak kalah penting membangun persepsi publik.
Sebelumnya, survei Indikator Politik Indonesia pada 26 Juni hingga 10 Juli 2023 di Sumatera Barat (Sumbar) menyimpulkan bahwa elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto kini menyalip Anies Baswedan.
Peneliti utama Indikator Burhanuddin Muhtadi menuturkan bahwa pada Januari 2023, elektabilitas Anies Baswedan di Sumbar sempat unggul di antara nama-nama bursa Bacapres lainnnya.
Pada Januari 2023, dari top of mind (pertanyaan terbuka/ jawaban spontan responden) tren 3 nama, elektabilitas Bacapres Anies Baswedan saat itu di angka 37 persen, diikuti Prabowo 24,8 persen, dan Ganjar Pranowo di angka 4,9 persen.
Sementara, pada Juli 2023 kondisinya berubah, Prabowo lantas menyalip Anies. Elektabilitas terkini Prabowo mencapai 42,8 persen. Itu artinya, lonjakan elektabilitas Prabowo dari selama tujuh bulan terakhir itu sebesar 18 persen.
Di samping itu, pada Januari hingga Juli 2023 elektabilitas Anies turun, dari 37 persen ke 34,6 persen. Dari tujuh bulan itu, elektabilitas Anies turun sebesar 2,5 persen.