Kondisi itulah yang membuat BAM mengambil alih pengelolaan keuangannya lagi.
Hal itu lah yang memicu terjadi penyerangan RAR terhadap SW dan BAM.
Baca juga: Aksi Tukang Becak di Medan Lawan Tiga Orang Begal, Tangan Kena Bacok hingga Kesulitan Lapor Polisi
Sosok RAR
Diwartakan TribunJakarta.com sebelumnya, dari pengakuan para tetangga, RAR adalah sosok yang pendiam.
Hal itu disampaikan seorang pedagang kue di wilayah itu bernama Reza Ovtavian (19).
Dijelaskan Reza, RAR adalah sosok yang pendiam.
"Rifki anaknya pendiam, tak banyak omong," kata Reza di Tapos, Kamis (10/8/2023).
Usia RAR yang lebih tua dari dirinya membuat Reza tidak terlalu kenal dekat.
"Dia usia di atas 20 tahun. Tempat tinggal saya di seberang jalan dari rumah Rifki, jadi tidak pernah main bareng," ujar Reza.
Baca juga: Gara-gara Teriakan Janda Pirang, Seorang Suami Bacok Pemuda yang Sedang Pesta Minuman Keras
Namun Reza cukup mengenal keluarga RAR karena lokasi jualan donatnya hanya 50 meter dari rumah keluarga BAM.
Berbeda dengan RAR yang pendiam, Ayahnya, BAM adalah sosok yang sangat ramah.
"Bapaknya ramah, suka negur kalau lewat mau ke gudang. Ibunya juga suka beli donat di sini."
"Tetapi anaknya si RAR jarang bergaul," ungkap Reza.
Senada dengan Reza, Udi Rusiana, Ketua RT 03/RW 08 Keluarahan Sukamaju Baru mengatakan, BAM merupakan sosok yang baik dan tak pernah buat masalah.
"Keluarga mereka orang baik, tidak ada musuh. Mereka tinggal berempat dalam satu rumah, ada suami istri dan dua anak," jelas Udi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H)(TribunDepok.com/Hironimus Rama)